harfam.co.id, Jakarta – Arsari Group melalui PT Arsari Sentra Data dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dalam penyediaan layanan internet murah.
Dalam hal ini, tujuan Surge adalah menyediakan konektivitas yang andal dan terjangkau bagi 25 juta rumah tangga di pulau Jawa.
“Kami berharap dukungan Arsari Group dapat membantu percepatan operasional bisnis dan mempercepat penetrasi fixed broadband di berbagai wilayah, yang dapat berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan, akses layanan kesehatan dan peningkatan perekonomian,” ujar Direktur Utama Surge. , Yune Marketatmo, dalam keterangannya, Senin (24/6/2024).
Sementara itu, Chairman Arsari Group Hashim S. Joyohadikusumo mengatakan perusahaan menyadari bahwa akses masyarakat terhadap Internet sangat penting bagi perkembangan perekonomian bangsa.
“Seluruh aktivitas dan kebutuhan sehari-hari bergantung pada aksesibilitas internet, sehingga penting untuk mendukung upaya pemerataan konektivitas untuk mencapai cita-cita nasional di era digital modern,” ujarnya.
Dijelaskannya, melalui kerja sama dan kemampuan yang dimiliki PT Arsari Sentra Data and Surge dan anak perusahaannya, perseroan berharap dapat berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi digital dan terwujudnya Indonesia Emas 2040.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan penetrasi Internet yang semakin merata, mudah diakses, dan dapat berdampak pada perkembangan ekonomi digital masyarakat.
Sekadar informasi, penetrasi internet fixed broadband di rumah-rumah di Indonesia saat ini baru mencapai 15%.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak untuk memberikan layanan yang andal, terjangkau, dan berkeadilan sehingga memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan perekonomian Indonesia di masa depan.
Jumlah pengguna internet di Indonesia dilaporkan mencapai 221,5 juta pada awal tahun 2024, atau tepatnya 221.563.479. Dari jumlah tersebut, Generasi Z atau Gen Z (usia 12-27 tahun) merupakan kelompok usia yang paling banyak terhubung dengan Internet.
Berdasarkan laman resmi Kominfo, mayoritas responden generasi Z dalam Laporan Survei Status Literasi Digital 2022 di Indonesia menggunakan internet lebih dari 6 jam sehari. Generasi Z juga merupakan pengguna aktif media sosial.
Kebanyakan Gen Z menghabiskan antara 1 dan 6 jam sehari di media sosial. YouTube dan TikTok adalah jejaring sosial paling populer di antara keduanya.
Lahir di era digital, Generasi Z memiliki kebutuhan online yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Bagi mereka, Internet bukan hanya sekedar alat untuk mencari informasi atau komunikasi, namun juga merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Berikut beberapa cara Gen Z memilih layanan Internet saat ini.
1. Kecepatan dan keandalan
Generasi Z membutuhkan koneksi internet yang cepat dan andal untuk melakukan berbagai aktivitas online. Streaming video, bermain game online, dan mengunggah konten ke media sosial membutuhkan bandwidth yang besar.
Oleh karena itu, Generasi Z akan mencari penyedia yang menawarkan kecepatan internet tinggi dan uptime yang baik.
2. Cakupan wilayah
Generasi Z ingin terhubung ke Internet di mana pun mereka berada. Oleh karena itu, mereka akan mencari penyedia yang cakupan wilayahnya luas. Hal ini penting bagi Generasi Z yang sering bepergian atau tinggal di pedesaan.
Generasi Z akan mencari informasi mengenai reputasi penyedia layanan sebelum memilih layanan Internet. Mereka akan membaca ulasan online dan bertanya kepada teman dan keluarga tentang pengalaman mereka dengan penyedia layanan.
4. Keamanan dan Privasi
Generasi Z semakin sadar akan pentingnya keamanan dan privasi online. Mereka membutuhkan platform online yang menjamin keamanan data dan melindungi privasi mereka.
5. Fungsi tambahan
Beberapa penyedia menawarkan fitur tambahan seperti streaming video, musik, dan layanan penyimpanan cloud. Generasi Z mungkin tertarik dengan penyedia yang menawarkan fitur ini, terutama jika mereka sering menggunakan layanan tersebut.
6. Harga terjangkau dan fleksibel.
Generasi Z cenderung lebih hemat dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka akan mencari vendor yang menawarkan harga terjangkau dan paket yang sesuai dengan kebutuhannya.