harfam.co.id, Jakarta Banyak yang bilang, “Saya takut Idul Fitri setelah Idul Fitri.” Sebenarnya, ada hal yang bisa dilakukan agar tubuh tetap langsing atau agar berat badan tidak bertambah setelah liburan.
Pakar kedokteran olahraga Elsye berbagi bagaimana Anda bisa tetap bugar setelah liburan. Hanya ada tiga hal: 1. Sesuaikan pola makan
Ada banyak sekali makanan lezat di hari raya Idul Adha. Di hari kedua Idul Fitri, ayam, rendang, dan sambal hati masih tersedia di banyak rumah hingga saat ini. Belum lagi aneka kue yang tersaji di meja tamu, mulai dari nanas hingga putri salju. Terkait hal ini, kata LC, jangan makan berlebihan dan terapkan pola makan gizi seimbang.
“Jangan terlalu banyak makan yang manis-manis atau yang mengandung tepung. Harus hati-hati dan terukur,” saran Elsie.
2. Lakukan aktivitas fisik
Hari raya seringkali diisi dengan kunjungan ke rumah sanak saudara dan tetangga. Namun pastikan Anda tidak terlalu malas atau terlalu malas untuk bekerja. Cobalah untuk aktif secara fisik.
“Lakukan aktivitas fisik minimal 10k setiap hari,” kata LC di akun media sosial Kementerian Kesehatan RI.
3. Terus berolahraga
Bagi sebagian orang, libur selama seminggu bukanlah alasan untuk tidak berolahraga. LC mengingatkan kita untuk berolahraga minimal 3 kali seminggu selama 30-60 menit.
Olahraga apa? “Kalau suka yoga, bisa jalan cepat, bersepeda, berenang, atau yoga,” kata Elsie.
“Lakukan sesukamu. Intinya kita bergerak, hidup aktif, hidup sehat dan bugar.”
Rendang merupakan salah satu makanan yang banyak ditemui di meja makan saat hari raya. Menurut Vina Irhamma, ahli gizi Puskesmas Kramata Jati, 100 gram rendang mengandung 6,48 gram lemak jenuh.
Tingginya kadar lemak jenuhnya disebabkan karena rendang mengandung bahan utama seperti daging dan santan. Cara memasak rendang daging juga seringkali dibiarkan dalam waktu lama. Oleh karena itu, rendang menjadi salah satu makanan pembuka yang patut Anda perhatikan saat hari raya.
“Semakin panas maka semakin jenuh. Rantainya semakin panjang. Makanya minyaknya bisa jadi besar,” jelas Vina.
Untuk tetap menyantap hidangan hari raya dengan aman dan sehat, masyarakat harus terus mengonsumsi sayur-sayuran dan memperhatikan kalori.
Misalnya ketupat 50 gram mengandung 80 gram kalori, 100 gram nangka mengandung 66 kalori, sepotong opor ayam mengandung 80 kalori, sehingga sepiring sajian ini total mengandung 240 kalori.
“Jangan khawatir, masih 240 kalori. Kita biasanya mengonsumsi 400 hingga 500 kalori setiap kali makan. Jadi masih aman, kata ahli gizi Yola Dwi Jayanthi.