December 21, 2024
3 Negara yang Takut dengan Keberadaan BRICS

3 Negara yang Takut dengan Keberadaan BRICS

0 0
Read Time:1 Minute, 29 Second

JACARTA – BRICS terus berkembang, dari kepemimpinannya hanya lima negara yakni Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kini kelompok negara-negara berkembang besar di dunia semakin berkembang, menambahkan Mesir, Iran, Uni Emirat Arab (UEA) dan Ethiopia sebagai anggota baru.

Bagi sebagian kalangan, keberadaan BRICS dianggap sebagai ancaman karena kelompok yang dipimpin Rusia dan China ini diprediksi akan menjadi pesaing Barat. Kekuatan negara-negara berkembang pada tingkat tertinggi politik dunia tidak dapat dipungkiri.

BRICS telah menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan dan siap membentuk tatanan dunia. Setelah putaran ekspansi terakhir, BRICS kini mewakili hampir separuh populasi dunia dan menyumbang 36% produk domestik bruto dunia – lebih banyak dibandingkan G7.

BRICS telah dengan jelas mengutarakan kepentingan ekonomi bersama dan keinginannya untuk mengubah sistem kelembagaan global, yang dirasa telah terpinggirkan selama beberapa dekade. Organisasi ini bertujuan untuk memiliki suara yang seimbang dalam politik dunia, perekonomian dunia dan sistem keuangan.

Untuk mencapai agenda ini, BRICS telah mendirikan bank pembangunan baru, sebuah lembaga keuangan yang memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara berkembang.

Selain itu, mereka juga telah menetapkan cara untuk mendukung negara-negara anggota dalam menghadapi masalah keuangan, dan sedang mengerjakan beberapa sistem pembayaran dalam mata uang BRICS.

Inilah 3 negara yang diyakini khawatir dengan keberadaan BRICS.1. Amerika Serikat

Semangat devaluasi dolar yang dilakukan BRICS mungkin membuat Amerika Serikat (AS) khawatir. Kehadiran BRICS telah memberikan alternatif bagi negara-negara berkembang untuk mencari mitra dan peluang investasi di luar hubungan tradisional dengan Barat.

Selain itu, negara-negara BRICS dipimpin oleh Rusia dan China yang memiliki hubungan buruk dengan Amerika Serikat, dengan pecahnya perang di Ukraina dan perang dagang.

Di bawah kepemimpinan Tiongkok, dan dengan dukungan penuh dari Brazil, kelompok BRICS berusaha melihat perubahan dalam sistem keuangan global yang didominasi oleh dolar AS, yang dianggap oleh negara-negara BRICS sebagai hambatan utama bagi pertumbuhan ekonomi mereka.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link