harfam.co.id, Batavia Myers-Briggs Type Test (MBTI) adalah alat populer yang digunakan untuk memahami berbagai ciri kepribadian. Karena manusia mempunyai 16 tipe yang berbeda, tes ini membantu seseorang menjadi lebih sadar akan cara mereka berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
MBTI sering digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari pengembangan pribadi hingga menentukan jalur karier yang tepat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik pribadi, individu dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya serta menemukan cara untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuannya.
Dengan menafsirkan hasil secara efektif, seseorang dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang dirinya, termasuk minat dan gaya kerjanya. Ada empat langkah sederhana yang bisa membantu Anda lebih efektif memahami hasil tes MBTI, yang dihimpun harfam.co.id dari berbagai sumber, Jumat (18/10/2024). 1. Memahami empat dimensi utama
Tes MBTI melibatkan empat dimensi utama kepribadian, yaitu: Extraversion (E) vs. Ekstraversi (E) vs. Introversi (I), Sensitivitas (S) vs. Melihat (N), Berpikir (T), vs. Kalimat (F) dan Penilaian (J) terhadap Mengamati (P). Memahami arti dan perbedaan masing-masing dimensi tersebut penting dilakukan agar hasil pengujian dapat diinterpretasikan dengan lebih baik. Ekstraversi (E) vs. Introversi (I): Faktor ini menggambarkan seberapa banyak energi yang diambil seseorang dari interaksi sosial atau lebih tepatnya dari menghabiskan waktu sendirian. Senso (S.) vs. Intuisi (N): Sistem ini mengacu pada cara seseorang mengumpulkan dan memproses informasi. Mereka yang memiliki preferensi penginderaan lebih fokus pada fakta dan detail, sedangkan mereka yang memiliki intuisi lebih tertarik pada konsep dan ide. Dia berpikir (t) vs. Penghakiman (P): Sistem ini mengacu pada cara seseorang menilai. Individu dengan preferensi berpikir cenderung menggunakan logika dan analisis, sedangkan individu dengan preferensi pikiran lebih mempertimbangkan nilai dan emosi. Hakim (J.) vs. Observing (P): Sistem ini menggambarkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Mereka yang mengutamakan penilaian cenderung lebih terstruktur dan terorganisir, sedangkan mereka yang mengutamakan persepsi cenderung lebih fleksibel dan terbuka terhadap perubahan. 2. Kenali kecenderungan kepribadian
Setelah Anda mengetahui arti setiap dimensi, Anda dapat menguji hasil MBTI Anda untuk mengidentifikasi kecenderungan dan preferensi kepribadian Anda. Hasil pengujian ini menunjukkan pilihan huruf pada setiap kategori.
Misalnya, hasil tes Anda mungkin menunjukkan bahwa Anda memiliki preferensi Ekstraversi (E), Sensitivitas (S), Perasaan (F), dan Penilaian (J), sehingga membentuk tipe kepribadian ESFJ. Pelajari lebih lanjut tentang tipe kepribadian ini dan bagaimana mereka memengaruhi cara Anda berpikir, berinteraksi, dan bekerja. 3 Bacalah deskripsi tipe kepribadian
Setelah Anda mengidentifikasi tipe kepribadian Anda, langkah selanjutnya adalah membaca deskripsi terkait tipe kepribadian Anda. Ada banyak sumber dan buku online yang memberikan penjelasan lebih mendalam tentang setiap tipe kepribadian MBTI. Carilah sumber spesifik untuk membaca tentang sifat, kecenderungan, dan preferensi yang umum pada tipe kepribadian Anda.
Saat membaca deskripsi tipe kepribadian, penting untuk diingat bahwa MBTI adalah alat untuk membantu Anda memahami preferensi dan kecenderungan Anda, bukan penentu mutlak kepribadian Anda. Oleh karena itu, penjelasan ini harus digunakan sebagai panduan dan bukan sebagai penjelasan mutlak. 4. Pahami kekuatan dan kelemahan Anda
Selain karakteristik positif dari suatu tipe kepribadian, penting untuk mengenali kekuatan dan kelemahan yang mungkin terkait dengan tipe kepribadian tersebut. Setiap tipe kepribadian memiliki kekuatan dan kelemahan yang unik, dan memahami masalah ini dapat memperkuat potensi Anda dan mengatasi tantangan yang mungkin timbul.
Misalnya, jika seseorang memiliki kepribadian yang lebih baik, mereka mungkin unggul dalam interaksi sosial dan menarik energi dari orang banyak. Namun, mereka juga cenderung terlalu banyak bicara atau mendominasi kelompok. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan Anda, Anda dapat menemukan cara untuk meningkatkan kekuatan Anda dan mengelola kelemahan Anda.