harfam.co.id, Jakarta – Gunung Sebatung merupakan sebuah gunung di Kalimantan Selatan. Gunung Sebatung hanya berada 178 meter di atas permukaan laut. Sebatung sendiri merupakan sebuah desa di Kecamatan Pulau Laut Sigum, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Dikutip dari laman Gunung Bagging, Senin 4 Maret 2024, Gunung Sebatung mendominasi sisi utara Pulau Laut. Untuk mencapainya, Anda bisa terbang ke Bandara Gusti Shamsir Alam yang menawarkan penerbangan ke kota Kotabaru, lalu naik dan kembali ke Jakarta untuk akhir pekan.
Menurut Google Earth dan peta lama militer AS, titik tertinggi pulau ini berada sekitar 725 meter di atas permukaan laut dan hanya beberapa kilometer ke daratan dari bandara. Meski berada di ketinggian sekitar 704 meter di atas permukaan laut, namun tempat ini terlihat sangat indah jika dilihat dari kota.
Gunung Sebatung memiliki lebih dari sekadar lokasi dan ketinggiannya. Di bawah ini tim Lifestyle harfam.co.id telah merangkum enam fakta menarik Gunung Sebatung dari berbagai sumber.
1. Pendaki gunung jarang pergi
Puncak ini jarang dikunjungi, sehingga untuk mencapai titik tertinggi memerlukan ekspedisi besar yang memakan waktu beberapa hari dan pembuatan jalan setapak. Ada baiknya bertanya di Sebelimbing di pantai barat dekat bandara atau di Masjid Teluk di pantai timur. Namun, gunung utama di utara pegunungan ini didaki beberapa kali dalam setahun oleh kelompok pelajar pendakian lokal dan pecinta alam.
Meskipun puncak utara ini disebut Gunung Sebatung oleh penduduk setempat, titik ini juga dikenal sebagai Gunung Bamega yang berarti ‘gunung awan’, Gunung Sa-Izan dan ‘Puncak Bender’. Yang terakhir sekarang akan digunakan untuk membedakan puncak utara ini dan titik puncak sebenarnya di pulau itu, sedikit lebih tinggi, 8 atau 9 kilometer ke selatan, dan untuk menghormati siswa lokal yang mendaki puncak pada tahun 2017.
Pada bulan Agustus 2013, tiang bendera dan bendera bambu raksasa dipasang. Bendera tersebut dapat dilihat di puncak pohon kota Kotabaru dan meskipun bendera tersebut sudah tidak ada lagi, namun bendera bambu raksasa masih tetap ada.
3. Naiki titik awal
Puncak utara ini sangat dekat dengan kota Kotabaru, namun juga memiliki jalur yang mudah untuk dilalui. Sementara itu, ada beberapa kemungkinan titik awal, namun jalur kualitas terbaik dimulai di desa Tirawan, 62 meter di atas permukaan laut.
Pemandu Anda akan membawa Anda dengan sepeda motor di jalur pertanian 2km dari jalan raya menuju pertigaan dimana Anda harus berbelok ke kanan untuk menghemat waktu sekitar 45 menit berjalan kaki dari jalan utama (90m di atas permukaan laut).
Pendaki membutuhkan waktu maksimal tiga setengah jam dari jalan utama menuju puncak dan lebih sedikit waktu untuk kembali. Jadi, perjalanan bisa dilakukan sebagai pendakian sehari, namun Anda juga bisa mempertimbangkan untuk berkemah di sana karena terdapat beberapa spot yang cocok di puncak puncak.
Dari pertigaan belok kanan, dibutuhkan waktu kurang dari 15 menit untuk mencapai Pleasant Stream (188 meter di atas permukaan laut). 30 menit lagi dan Anda akan berada di area datar yang sebelumnya digunakan untuk berkemah. Ini adalah persimpangan penting dan titik di mana kemungkinan besar Anda akan tersesat
5. Banyak ditemukan batuan sedimen
Anda akan melihat banyak bebatuan di gunung ini yang memiliki tekstur yang tidak biasa. Batuan ini merupakan batuan sedimen yang tersusun dari sisa-sisa vulkanik yaitu partikel abu dan pecahan lava.
Kawah yang memanjang dapat menghasilkan butiran batu apung berbentuk bulat akibat erosi saat dilepaskan dari ventilasi vulkanik. Kini bebatuan tersebut telah menimbulkan lubang-lubang busuk karena batu apung kurang tahan terhadap abu halus.
Setelah berkemah, Anda akan melewati rumpun bambu besar yang sangat terjal, berlumpur dan licin. Pemandangan pantai dari sini lumayan bagus, namun jika membawa ransel besar setelah hujan, hampir mustahil untuk tidak terjatuh di mana-mana.
Setelah itu melewati kawasan berbatu Batu Dua (530 meter di atas permukaan laut) dan akhirnya Anda sampai di puncak utama. Yang pertama adalah bendera bambu berukuran besar, kemudian di luar areal perkemahan cukup luas untuk menampung sedikitnya enam tenda (sekitar 695 meter di atas permukaan laut).
Anda dapat melihat lautan melalui pepohonan dan Anda mungkin dapat mendengar suara berbagai kapal kargo besar saat lewat. Pembacaan GPS sepertinya menunjukkan bahwa HT Tower merupakan titik tertinggi dari puncak utara Gunung Sebatung yang kita sebut Puncak Bendera, yaitu sekitar 8 km sebelah selatan dari titik tertinggi sebenarnya di pulau tersebut.