January 24, 2025
Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

0 0
Read Time:2 Minute, 2 Second

Cirebon, harfam.co.id – Batik yang menjadi bukti nyata perjalanan panjang keberagaman budaya Indonesia, telah diakui UNESCO sejak tahun 2009. 

Meski popularitasnya semakin mendunia, nyatanya para pengusaha dan perajin batik kerap menghadapi berbagai tantangan dalam pelestariannya. Scroll untuk informasi lebih lanjut, yuk!

Alexandra Arri Cahyani, S.H., MPP, selaku Direktur Aneka Industri dan Kimia, Sandang dan Kerajinan Kementerian Perindustrian RI menyampaikan bahwa keberlanjutan batik erat kaitannya dengan berkembangnya industri batik yang turut menunjang kelangsungan hidup bangsa. ekonomi.

“Industri batik merupakan salah satu sektor prioritas untuk dikembangkan karena kontribusinya yang signifikan dari penyerapan lapangan kerja yang didominasi oleh industri kecil dan menengah (UKM), terhadap semakin kuatnya pertumbuhan industri yang semakin maju dan berdaya. Alexandra dalam keterangannya, dikutip Sabtu 16 November 2024.

Dr. Komarudin Kudiya S.IP., M.D., Ketua Umum Persatuan Pengusaha dan Perajin Batik Indonesia menjelaskan, Cirebon merupakan salah satu kota budaya pelestarian batik yang terkenal dengan keindahan motif batik Mega Mendung. 

“Di Cirebon, total pengusaha dan perajin Batik Cirebon mengalami penurunan sekitar 30-35 persen. Hal ini tentu sebanding dengan penurunan omzet yang cukup signifikan pada tahun 2019-2024 sekitar 40 persen di negara bagian sebelumnya,” ujarnya. .

Menyadari hal tersebut, Khrisma Fitriasari selaku Head of Corporate Communications and Government Affairs Mondelez Indonesia memperkenalkan kegiatan Oreo Sharing yang merupakan wujud komitmen berkelanjutan untuk berkontribusi kepada masyarakat. 

Kegiatan ini memberikan dampak nyata bagi lebih dari 1.400 perajin dan pengusaha batik di wilayah Cirebon, salah satu motif yang digunakan dalam Batik Oreo.

“Kami juga merasa terpanggil untuk ikut aktif mendukung kemajuan para perajin dan pengusaha batik yang merupakan salah satu ujung tombak dalam upaya pelestarian batik agar batik Indonesia tetap lestari dan industrinya terus berkembang,” ujarnya.

“Oreo Sharing juga merupakan bagian dari upaya kami merayakan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia yang telah kami perkenalkan melalui Oreo dan desain tradisional,” tambah Khrisma.

Kali ini, program Oreo Berbagi juga menggandeng Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Batik Indonesia (APPBI). Tercatat, kegiatan ini berhasil menjangkau seluruh masyarakat pelaku usaha kecil dan menengah Batik Cirebon skala APPBI, hingga lebih dari 1.400 pengusaha dan perajin batik yang tersebar di 8 desa. 

Bentuk donasi yang diberikan antara lain berupa set peralatan membatik untuk perajin dan paket alat membatik untuk meningkatkan produktivitas dan pengelolaan limbah dengan total donasi lebih dari Rp 1 miliar. Inovasi Teknologi, Jinggar Batik Kembangkan Bisnis Hingga Go Internasional Para pengusaha batik di Yogyakarta terus berinovasi memperluas jangkauan bisnisnya. Salah satu pengusaha batik yang melakukan inovasi ini adalah Vitalia Pamoengkas harfam.co.id.co.id 26 November 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link