JAKARTA – Loch Ness Center meminta badan antariksa Amerika Serikat, NASA, membantu pencarian Monster Loch Ness yang misterius. Misi pencarian terakhir akan berlangsung pada 29 Mei, menandai peringatan 90 tahun misi pertama mengungkap misteri makhluk tersebut.
Loch Ness Centre, yang berlokasi di Drumnadrochid, telah memperoleh keahlian dan pengalaman NASA untuk misi pencarian ini. Selama tiga hari, para relawan akan memantau permukaan danau dengan cermat, mengamati adanya gerakan aneh di dalam air.
“Kami berharap para pemburu Nessie di seluruh dunia akan membantu kami menjangkau orang-orang di NASA. Kami berharap dapat menjangkau mereka melalui kekuatan media sosial. Kami mengandalkan bimbingan ahli mereka untuk membantu kami terus mencari jawaban. .” kata Aimee Todd dari Loch Ness Center seperti dilansir Sky News, Senin (15/4/2024)>
Pencarian untuk menemukan misteri Monster Loch Ness dimulai pada tahun 1934, dipimpin oleh Edward Mountain. Registri resmi mendokumentasikan semua laporan penampakan atau suara yang mengindikasikan keberadaan monster tersebut dan telah mengumpulkan 1.156 entri.
Pencarian terpanjang dalam setengah abad dimulai pada Agustus tahun lalu. Upaya ini melibatkan drone dengan kamera inframerah dan mikrofon tersembunyi untuk mendeteksi suara bawah air yang tidak biasa. Sekitar 200 relawan berpartisipasi di lokasi, sementara 300 orang lainnya menonton langsung dari komputer mereka. Selama operasi ini, sekelompok orang merasakan empat suara yang tidak dapat dijelaskan, tetapi gagal menangkap rekaman apa pun, sehingga misteri monster Loch Ness tetap utuh.
Legenda Monster Loch Ness dimulai pada tahun 1933 ketika seorang manajer hotel, Aldie Mackay, melaporkan melihat makhluk mirip paus di danau. Surat kabar Inverness Courier meliput pandangan ini dan editornya, Evan Barron, menyarankan istilah “monster” untuk menggambarkan makhluk tersebut.
Sejak pengungkapan itu, misteri Nessie telah menginspirasi banyak buku, acara TV, dan film, yang meningkatkan pariwisata secara signifikan. Yang cukup menarik, legenda ini berasal dari Abad Pertengahan, dengan kisah biarawan Irlandia St. Colm Cille dibunuh oleh binatang buas di Sungai Ness.
Pada tahun 1972, Biro Investigasi Loch Ness menyelidiki keberadaan monster tersebut. Namun kantor tersebut dibubarkan pada tahun 1977, setelah tidak ditemukan bukti pasti. Upaya selanjutnya termasuk Operasi Deepscan pada tahun 1987, ketika 24 perahu sonar menjelajahi seluruh danau. Dalam tiga kasus, mereka menemukan kelainan yang tidak dapat dijelaskan.
Pada tahun 2019, para ilmuwan berspekulasi bahwa penampakan Monster Loch Ness bisa jadi adalah belut raksasa. Peneliti Selandia Baru bertujuan untuk mencatat keanekaragaman hayati danau melalui analisis DNA sampel air. Temuan mereka membantah teori bahwa hewan besar, seperti reptil air prasejarah, atau ikan besar, seperti sturgeon, adalah sumber dari tontonan monster.
Loch Ness adalah danau air tawar terbesar di Skotlandia berdasarkan volume dan mengandung lebih banyak air, sekitar 1,96 triliun galon, dibandingkan gabungan seluruh danau di Inggris dan Wales.