harfam.co.id, JAKARTA — Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menangkap gambar Nebula Kepala Kuda dengan sangat tajam. Nebula Kepala Kuda adalah salah satu benda langit paling ikonik di langit di atas Bumi.
Dilansir Space, Rabu (1/5/2024), teleskop terkuat yang pernah ditempatkan di orbit sekitar planet kita, JWST mampu melihat detail Nebula Kepala Kuda atau dikenal dengan Barnard 33, yang belum pernah terungkap sebelumnya. Ini menunjukkan beberapa area dengan cara yang benar-benar baru.
Gambar baru menunjukkan Nebula Kepala Kuda sebagai gelombang turbulen gas yang muncul dari sisi barat Orion B. Orion B adalah awan molekul pembentuk bintang yang terletak 1.300 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Orion.
Nebula Kepala Kuda adalah awan gas dingin dan padat yang runtuh dan diterangi oleh bintang panas kecil yang tertanam di tepi kiri atasnya. Struktur mirip tapal kuda yang membuat nebula ini begitu khas tercipta karena gas yang lebih ringan terkikis. Hal ini meninggalkan kolom tebal gas padat dan debu yang lebih sulit terkikis.
Tapi ini tidak akan bertahan selamanya. Para ilmuwan memperkirakan bahwa dalam waktu sekitar lima juta tahun, kolom-kolom material yang lebih padat ini akan menghilang.
Instrumen Near-InfraRed Camera (NIRCam) JWST mampu menangkap sebagian kecil Nebula Kepala Kuda dari dekat. Hal ini membuatnya tampak seperti dinding melengkung yang terdiri dari gas dan debu tebal berasap dengan bintang dan galaksi jauh di atasnya. Yang paling jelas terlihat adalah satu bintang besar dan terang, yang menunjukkan karakteristik titik difraksi yang terkait dengan gambar yang dibuat menggunakan JWST.
Kamera utama JWST lainnya, Mid-Infrared Instrument (MIRI) juga mampu mengambil gambar menakjubkan dari bagian-bagian Nebula Kepala Kuda. Sebagian kecil nebula menempati lebih dari separuh gambar ini, dengan asap tebal berwarna putih dan biru diselingi oleh ruang gelap.
Nebula Kepala Kuda adalah wilayah yang didominasi foton (PDR), wilayah ruang angkasa tempat bintang masif muda memanaskan gas dan debu antarbintang. Awan dingin ini berada di antara gas terionisasi yang lebih panas di dekat bintang-bintang yang baru lahir.
Di PDR, bintang-bintang ini mempengaruhi kimia gas dan debu dengan sinar ultravioletnya. PDR ditemukan di antara bintang-bintang yang gasnya cukup padat untuk menahan ionisasi namun belum cukup padat untuk melewati sinar ultraviolet.
Studi tentang cahaya dari PDR memungkinkan para ilmuwan mempelajari bagaimana materi antarbintang berevolusi dan proses kimia yang menentukan evolusi ini.
Fakta bahwa Nebula Kepala Kuda relatif dekat dengan Bumi berarti merupakan PDR yang ideal bagi para astronom untuk digunakan dalam melakukan survei, menentukan struktur PDR-PDR, dan mempelajari interaksi radiasi dan kimia di ruang antarbintang. Gambar-gambar ini menunjukkan bahwa JWST siap memberikan pengaruh dalam survei ini. Hasil survei JWST terhadap Nebula Kepala Kuda telah diterima untuk dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics.