Bahtera Nuh Siap Dibangun, Lokasinya Jauh Banget

Bahtera Nuh Siap Dibangun, Lokasinya Jauh Banget

Jakarta, VIVA – Bayangkan “Bahtera Nuh” bukan di Bumi, tapi di Bulan. Para ilmuwan berencana membangun tempat penyimpanan khusus di Bulan untuk menyimpan sampel beku dari spesies paling terancam punah di Bumi. Tempat yang disebut biorepository ini akan menjadi semacam gudang beku yang akan melindungi keanekaragaman hayati kita jika terjadi bencana besar. Bumi. Kenapa di bulan? Pasalnya, Bulan punya sejumlah keunggulan unik. Suhu di kutub utara dan selatan bulan sangat dingin, mencapai minus 200 derajat Celcius, kawah-kawah di sana selalu teduh, sehingga suhu dingin ini dapat dipertahankan tanpa tambahan energi. Artinya, penyimpanan beku ini dapat tetap sejuk secara alami tanpa memerlukan banyak energi. Para ilmuwan dari universitas terkemuka seperti Harvard dan Smithsonian University bekerja keras untuk mewujudkan gagasan ini. Mereka mulai mengembangkan protokol penyimpanan berdasarkan penelitian terhadap spesies bintang laut. Namun, mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mengawetkan sampel selama transit di luar angkasa. Faktanya, kita sudah memiliki gudang beku serupa di Bumi di Svalbard, Norwegia. Di gudang ini disimpan benih berbagai tanaman dari berbagai belahan dunia sebagai cadangan jika terjadi bencana. Namun, menjaga cadangan ekstra di Bulan dianggap sebagai langkah cerdas untuk melindungi kehidupan di Bumi dari ancaman yang lebih besar seperti perubahan iklim, bencana alam, dan bahkan perang. NASA juga tertarik dengan proyek ini karena kutub bulan mengandung es yang dapat digunakan untuk menunjang kehidupan manusia. Dengan kata lain, proyek ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati, namun juga mempersiapkan peluang penghidupan. Ke depan, biorepositori ini akan fokus pada penyimpanan sampel kulit hewan dengan sel fibroblas. dapat digunakan untuk mengkloning atau memulihkan spesies yang punah. Proyek ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa dekade untuk diselesaikan dan memerlukan kerja sama berbagai negara, lembaga, dan pemangku kepentingan internasional. Utusan Bumi paling dekat dengan Matahari pada Malam Natal Utusan Bumi paling dekat dengan Matahari pada Malam Natal. VIVA.co.id 24 Desember 2024