January 15, 2025
Jamur Pemakan Plastik: Secercah Harapan dalam Mengatasi Polusi Laut

Jamur Pemakan Plastik: Secercah Harapan dalam Mengatasi Polusi Laut

0 0
Read Time:1 Minute, 46 Second

JERMAN – Para ilmuwan di Jerman telah mengungkap tanaman pemakan plastik yang menawarkan secercah harapan untuk memecahkan masalah jutaan ton sampah yang setiap tahunnya mencemari lautan di dunia.

Namun, mereka memperingatkan bahwa temuan mereka kemungkinan hanya sebagian kecil dari solusi terhadap polusi plastik, dan menekankan perlunya mengurangi kemasan makanan dan limbah lain yang masuk ke lingkungan, yang mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk terurai.

Deteksi jamur pengurai plastik Analisis terhadap Danau Stechlin di timur laut Jerman mengenai pertumbuhan jamur mikro pada beberapa plastik tanpa sumber karbon lain untuk memberi makan mereka dengan jelas menunjukkan bahwa beberapa dari mereka dapat memecah polimer sintetik, kata ketua tim.

“Hal yang paling mengejutkan tentang pekerjaan kami adalah kami dapat menumbuhkan sel-sel kami pada beberapa polimer sintetik dan bahkan menciptakan biomassa,” kata Hans-Peter Grossart, kepala kelompok penelitian di Institut Ekologi Air Tawar dan Perikanan Darat Leibniz.

Peluang dan keterbatasan Grossart yakin bahwa disinfektan plastik pertanian ini dapat digunakan di fasilitas pengolahan limbah atau area hilir lainnya sesuai standar peraturan. Namun, tampaknya topi bukanlah solusi untuk menghentikan banjir sampah dunia.

“Kita harus selalu berusaha melepaskan plastik ke lingkungan sesedikit mungkin,” kata Grossart. “Plastik terbuat dari karbon fosil, dan jika diurai oleh lemak, tidak ada bedanya dengan saat kita membakar minyak atau gas dan melepaskan CO2 ke atmosfer.”

Jenis-jenis degradasi plastik Dari 18 spesies jamur yang dipilih, empat di antaranya ditemukan sangat “lapar”, yang berarti mereka dapat menggunakan plastik secara efisien, terutama poliuretan yang digunakan untuk membuat busa. Polietilen, yang digunakan dalam kantong plastik dan kemasan, terurai dengan lambat, dan mikroplastik dari kulit adalah yang paling keras, sebagian besar disebabkan oleh bahan tambahan seperti logam berat.

Adaptasi terhadap lingkungan Grossart percaya bahwa kekuatan tarik yang digunakan plastik merupakan adaptasi terhadap jumlah karbon plastik di lingkungan. Namun aktivitas enzimnya sangat bergantung pada kondisi eksternal, seperti suhu atau zat gizi mikro.

Fakta dan angka – Sekitar 390 juta ton plastik akan diproduksi di seluruh dunia pada tahun 2021, naik dari 1,7 juta ton pada tahun 1950 (data dari Plastics Europe).

– Meskipun tingkat daur ulang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, kurang dari 10% sampah plastik didaur ulang di seluruh dunia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link