Jakarta, harfam.co.id – LSPR Institute of Communication & Business (LSPR Institute) dan Nozomi no sono (National Institute for People with Severe Intellectual Disabilities) di Jepang bekerja sama dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), melakukan penelitian tersebut . dan mengembangkan pedoman mengenai disabilitas di negara-negara anggota ASEAN.
Kolaborasi ini telah menghasilkan tiga buku mengenai tren terkini dan isu kebijakan dalam layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas perkembangan di Asia Selatan; Pengembangan pedoman untuk meningkatkan kualitas hidup orang tua dari anak penyandang disabilitas di Tenggara; dan Panduan praktik, bimbingan dan arahan bagi orang tua anak penyandang disabilitas di Tenggara.
Hasil penelitian ini didasarkan pada terbatasnya bukti terkait penelitian kebijakan kesehatan dan pembangunan fisik di kawasan ASEAN, perlunya bimbingan dan pelatihan bagi orang tua dari anak penyandang disabilitas, dan mendorong munculnya ide untuk melaksanakan proyek ini. untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan pembangunan di negara-negara Asia Selatan.
Selain itu, penyandang disabilitas dan keluarganya seringkali kesulitan mencapai kualitas hidup yang baik. Permasalahan lain yang muncul adalah akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, kesempatan kerja, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat.
“Dengan selesainya proyek kerjasama dengan Nozomi dan Sono serta ERIA ini, kami bermaksud untuk melanjutkan kerjasama ini untuk menemukan strategi yang dapat digunakan,” kata Prita Kemal Gani selaku anggota pendiri dan CEO LSPR Institute kepada wartawan di Jakarta, Jumat. . 22 Agustus 2024.
“Secara umum, pengembangan sumber daya manusia dan kampanye komunikasi strategis membuka jalan bagi kebijakan jangka panjang yang menjamin peluang bagi penyandang disabilitas. Ini adalah kemitraan untuk semua orang.” , Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan dan partisipasinya dalam proyek ini,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Duta Besar Misi Jepang untuk ASEAN, Masahiko Kiya, dalam pesan videonya mengucapkan terima kasih kepada LSPR, Nozomi no Sono, ERIA, dan pemangku kepentingan lainnya atas selesainya proyek tersebut.
Dubes Kiya juga menyampaikan apresiasinya atas pekerjaan yang dilakukan pada proyek ini.
“Salah satu dari ketiga buku ini dimaksudkan untuk membantu penyandang disabilitas dan orang tuanya untuk mengatasi kesulitan dan permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan dan perawatan, menghilangkan kekhawatiran dan kekhawatiran orang tua, sehingga dapat berjalan bersama dan memberikan bantuan kepada anak-anaknya.” anak-anak mereka,” kata Mthunywa Kiya.
Sekadar informasi, ketiga buku ini tersedia dalam bahasa Inggris, Indonesia, dan Jepang, serta didistribusikan ke seluruh dunia.
Hasil penelitian dan buku panduan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua, pengasuh, profesional di bidang kesehatan dan pendidikan, serta pengambil kebijakan di kawasan ASEAN dalam hal defisit pertumbuhan.
Prita juga mengajak seluruh organisasi untuk menggunakan kesempatan ini untuk menegaskan kembali komitmen kami dalam menciptakan dunia di mana penyandang disabilitas diberdayakan, dilibatkan, dan dihargai atas studi independen mereka. Agus Buntung meminta tahanan rumah Melalui kuasa hukumnya, kondisi rutan tempat Agus ditahan tidak sama dengan yang diberitakan saat ini. harfam.co.id.co.id 16 Januari 2025