September 21, 2024
Negara Amerika Latin Dilirik RI Impor Minyak di Tengah Konflik Iran Vs Israel

Negara Amerika Latin Dilirik RI Impor Minyak di Tengah Konflik Iran Vs Israel

0 0
Read Time:2 Minute, 43 Second

harfam.co.id, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mencari alternatif impor produk minyak bumi dan gas alam (migas) dari Afrika dan Amerika Latin. Pasca konflik di Timur Tengah yang mengakibatkan Israel dan Iran saling serang.

Pasalnya, sebagian besar impor minyak mentah Indonesia saat ini berasal dari Arab Saudi. Sementara impor LPG terbesar berasal dari Amerika Serikat, disusul Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif melihat peluang impor minyak mentah dari negara-negara Afrika seperti Mozambik relatif aman karena jalur pelayarannya tidak lagi melewati Timur Tengah secara langsung.

Selain Afrika, Amerika Latin juga menjadi pilihan alternatif sumber impor minyak mentah. Meskipun Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi terhadap Venezuela, Arifin mencari peluang untuk mengimpor minyak dari negara tetangganya, Guyana. “Kalau kita lihat di pemetaan, kita juga lihat ada beberapa wilayah di Afrika yang tidak lolos. Juga dari bahasa Latin (Amerika),” ujarnya kepada Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. . Jakarta, Jumat (19/4/2024).

“Venezuela terjebak. Mungkin ada yang baru, Guyana, Mozambik. Kita harus (bersiap) untuk jangka panjang. Di gas alam, kita sudah punya banyak potensi,” lanjut Arifin. Alternatif LPG tambahan

Selain minyak mentah, pemerintah akan mencari alternatif pasokan tambahan LPG dari negara lain. Selain Selat Hormuz sebagai jalur perdagangan minyak terpenting dunia yang terancam ditutup oleh Iran, Arifin membuka beberapa negara yang bisa menjadi sumber impor gas.

“Misalnya LPG dari Timur Tengah terganggu. Kita lihat saja di Australia. Atau bagian benua Amerika yang tidak melalui jalur tersebut. Kalau kita tidak melalui jalur ini (Selat Hormuz) , kita bisa,” kata.

Harga minyak global bergerak menguat pada perdagangan Asia pada Jumat (19/4/2024). Hal ini terjadi setelah Israel kembali menyerang Iran sehingga memicu kekhawatiran akan terjadinya perang di Timur Tengah.

Mengutip CNBC, Jumat pekan ini, seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi kepada NBC News bahwa Israel sedang melakukan operasi di Iran. Israel telah melakukan serangan militer terbatas terhadap Iran. “Kami saat ini sedang menilai efektivitas serangan itu dan kerusakan yang ditimbulkannya,” kata seorang sumber kepada NBC News.

Harga minyak acuan naik. Harga minyak mentah Brent naik 1,73% menjadi $88,62 per barel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 1,75% menjadi USD 84,1 per barel.

Iklan GLUWTYA Wanita 68 tahun asal Yogyakarta menggunakan baby face ini sebelum tidur PELAJARI LEBIH LANJUT Tempat penampungan yang aman juga memiliki banyak manfaat. Harga emas di pasar spot naik ke level tertinggi baru sepanjang masa di USD 2,411.09 per ounce. Sedangkan yen menguat 0,45 persen menjadi US$153,93.

Kantor berita Fars Iran melaporkan bahwa ledakan terdengar di dekat bandara di kota Isfahan, Iran. Selain itu, penerbangan ke bandara Teheran, Isfahan dan Shiraz ditangguhkan.

Situs pelacakan penerbangan Flight Radar 24 menunjukkan beberapa penerbangan dialihkan ke wilayah udara Iran pada Jumat pagi, 19 April 2024.

Israel bersumpah pada Minggu, 14 April 2024 untuk “mendapatkan harga” dari Iran sebagai tanggapan atas serangan udara besar-besaran terhadap Israel akhir pekan lalu.

Iran meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. “Dengan serangan nyata Israel terhadap Iran hari ini sebagai pembalasan atas serangan Iran terhadap Israel minggu lalu, kita sekarang menghadapi perang panas antar negara,” kata Direktur Energi Rapidan Clay Seigle.

“Babak ‘perang bayangan’ sudah berakhir,” tambahnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link