September 21, 2024
Turunkan Jenazah Pendaki dari Gunung Everest, Profesi Ini Dibayar Miliaran Rupiah

Turunkan Jenazah Pendaki dari Gunung Everest, Profesi Ini Dibayar Miliaran Rupiah

0 0
Read Time:3 Minute, 1 Second

harfam.co.id Tekno – Gunung Everest yang tingginya 8.848,86 meter (29.031,7 kaki) di atas permukaan laut, menurut nepalmotherhosetreks.com merupakan salah satu tempat paling menakutkan di dunia. Pokoknya mempunyai pemandangan yang luar biasa indahnya, siapa sangka tempat ini ternyata memakan begitu banyak pengorbanan di dunia, dan menyandang predikat gunung tertinggi di dunia membuat Everest menjadi destinasi favorit banyak pendaki. Namun sayang banyak pendaki yang tewas atau tewas di tempat. Mungkin banyak di antara Anda yang memikirkan bagaimana cara menurunkan jenazah pendaki yang tewas di Gunung Everest? Profesi Sherpa dengan bayaran luar biasa, akun Instagram @dataanentrepreneur baru-baru ini menyatakan bahwa orang yang tugasnya mati di Everest disebut Sherpa, hanya orang tertentu yang bisa melakukannya. Sherpa mampu menurunkan pendaki dalam kondisi apapun. Faktanya, profesi Sherpa merupakan salah satu profesi dengan bayaran tertinggi di dunia. Mungkin banyak yang belum mengetahui apa itu Sherpa? Namun karena kepopulerannya sebagai penyelamat di gunung Everest, Sherpa menjadi nama profesinya, mereka yang berprofesi sebagai Sherpa kemudian dipanggil dengan namanya, misalnya Sherpa yang terkenal yaitu Gelje Sherpa. Sherpa sendiri dikenal sebagai pemandu di gunung Everest, tugas seorang Sherpa di pegunungan adalah Sherpa sendiri bertugas membantu para pendaki mendaki gunung Everest agar pada akhirnya mereka tidak kembali dari puncak tanpa cedera. Suku Sherpa sendiri dikenal memiliki metabolisme khusus yang menjadikan mereka berbeda dan istimewa dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Seorang profesor biologi dari University of California Amerika Serikat mengatakan bahwa tubuh Sherpa disesuaikan dengan ketinggian Everest, misalnya oksigen pada Sherpa sendiri memiliki EPAS1 atau yang biasa disebut dengan “gen atlet super”. EPAS1 berfungsi mengatur produksi hemoglobin tubuh sehingga tubuh Sherpa bisa lebih efisien dalam mengonsumsi oksigen. Sebelum menjadi terkenal sebagai pendaki dan penakluk Gunung Everest, para Sherpa sendiri bekerja terutama sebagai penggembala, penenun, dan petani dataran tinggi. Kehidupan suku Sherpa akhirnya berubah 180 derajat ketika Everest menjadi tujuan wisata di awal abad ke-20. Dengan pekerjaan yang terbilang sangat intens, gaji Sherpa pun tidak main-main. Seorang sherpa yang bekerja secara swasta dikatakan dibayar lebih dari $5.000 atau sekitar Rp 47,8 juta. Mereka digaji untuk memberikan jasa memasak, mereka digaji sekitar 2000 dollar atau sekitar Rp 31,8 juta, Selain itu ada juga sherpa khusus yang meninggal di Gunung Everest dan memiliki gaji yang luar biasa, banyak pendaki Everest yang akhirnya meninggal karena tidak bisa. memenuhi persyaratan mereka. Sebagian besar jenazah meninggal disana, namun ada juga jenazah yang diturunkan ke tanah dalam keadaan membeku dan jelas terbebani, jelas membahayakan nyawa profesi sherpa itu sendiri. Dimana menurut informasi dalam video tersebut diketahui profesi sherpa mulai dari 40.000 USD atau setara Rp, angka tersebut bisa mencapai Rp 1,7 Miliar atau sekitar 2 Miliar. ini adalah salah satu kisah tersulit tentang pembuangan jenazah yang dilakukan oleh presiden Ang Tshering Sherpa dari Asosiasi Pendaki Gunung Nepal. “Salah satu penurunan tersulit adalah dari ketinggian 8.700 meter, dekat puncak,” kata Ang Tshering dalam video saat seorang Sherpa membantu seorang pendaki yang tewas di tempat. dari media sosial “Niatnya mau mengevakuasi jenazah, tapi malah saya evakuasi,” kata yang lain “Itu 1,7 miliar gas per orang. Ya, yang satu, saya cepat dibayar. Saya sudah menikah dan punya rumah sendiri, saya’ Aku berusia 30 tahun,” tulis yang lain. “Rovacs juga menakutkan,” tulis pengguna lain. “Saya siap mengambil uang saya dari gunung, pencuri sedang menunggu saya.” yang lain: “Hidup dalam bahaya…risiko mendaki Everest terlalu tinggi,” kata yang lain: “Saya ingin melamar jenazah, saya takut menjadi mayat di sana,” tulis yang lain. yang Dimakan Cicak di TPST Bantargebang Bekasi Begitulah kata polisi saat ditemukan jenazah Varyanto dalam posisi sulit karena tangan dan kakinya diikat di TPST Bantargebang Bekasi, korban juga dibungkus tas harfam.co.id.co.id? 24 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link