harfam.co.id, JAKARTA – Video seorang ibu yang memarahi pekerja minimarket karena kesal karena susu UHT (suhu sangat tinggi) yang dibelinya tidak dingin menjadi viral di dunia maya. Wanita tersebut diduga membeli satu liter susu UHT melalui pemesanan online.
Namun saat pesanan sampai di rumahnya, wanita tersebut mendapati susu UHT yang dipesannya tidak dingin. Wanita yang marah itu kemudian mendatangi mini market tempatnya berbelanja dan meminta pengembalian dana kepada kasir.
Video amatir tersebut dibagikan secara luas di berbagai platform media sosial. “Kalau tidak oke, kembalikan uangku ya. Susunya harus dingin. Saya tidak peduli. Berikan uangku sekarang. “Cepatlah,” kata wanita dalam rekaman itu dengan suara bernada tinggi.
Menanggapi video tersebut, dokter spesialis anak asal Maiapada, Dr Kurniawan Satria Denta, melalui akun Twitter @sdenta mengatakan, suhu UHT tidak harus dingin.
“Untuk memilih susu UHT, tidak harus memilih susu dingin.” “Susu UHT dingin tidak boleh, tidak apa-apa,” kata dr Denta, Rabu (10 Juli 2024).
Fakta bahwa susu UHT tidak memerlukan pendinginan juga ditemukan oleh National Dairy Council of Ireland. Lembaga tersebut menjelaskan, susu UHT adalah susu yang dipanaskan pada suhu 130-140 derajat Celcius selama 3-5 detik. Proses ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada dalam susu dan memperpanjang umur simpan produk.
“Susu UHT tidak memerlukan lemari es sampai dikonsumsi,” kata Dewan Susu Nasional Irlandia.
Namun disarankan untuk segera mengonsumsi susu UHT setelah dibuka. Jika tidak bisa langsung menghabiskannya, sebaiknya simpan susu yang sudah dibuka di lemari es agar tahan beberapa hari ke depan.
Sikap wanita tersebut menjadi perbincangan warganet karena amarahnya yang dinilai berlebihan. Ada juga netizen yang menduga wanita tersebut punya masalah amarah, apa itu?
Melansir WebMD, Rabu (10/7/2024), gangguan amarah adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak mampu mengendalikan amarahnya. Seseorang yang mengalami masalah ini biasanya sering kali menjadi terlalu emosional atau marah, padahal penyebabnya mungkin hal yang sepele.
Ada banyak faktor internal dan eksternal yang menyebabkan kemarahan. Beberapa faktor internal mungkin termasuk ketidakstabilan mental, depresi, atau alkoholisme. Sedangkan faktor eksternal dapat berupa situasi yang menyebabkan stres atau kecemasan, masalah keuangan atau karier, atau masalah keluarga dan hubungan.
Meski kemarahan merupakan ekspresi wajah yang normal dan sehat, namun bisa berbahaya jika seseorang tidak bisa mengendalikannya. Beberapa tanda masalah amarah antara lain: sering menyakiti orang lain baik secara verbal maupun fisik; selalu marah; tidak bisa mengendalikan amarah; sering menyesali sesuatu yang diucapkan atau dilakukannya ketika sedang marah; dan marah karena hal sepele.
Jenis masalah kemarahan
Dr Dan Brennan menjelaskan bahwa kemarahan dapat diungkapkan dalam beberapa cara berbeda dan dengan tingkat intensitas yang berbeda-beda. Berikut jenis-jenis masalah kemarahan:
1. Kemarahan batin
Jenis kemarahan ini mengarah ke dalam dan mungkin mencakup pikiran-pikiran gelap yang mengganggu serta pembicaraan negatif pada diri sendiri. Menghukum diri sendiri biasanya melibatkan “kemarahan batin”, seperti tidak ingin melakukan hal-hal yang Anda sukai atau bahkan menghentikan kebutuhan dasar seperti makan dan minum.
2. Kemarahan yang lahiriah
Ini melibatkan ekspresi kemarahan secara verbal atau fisik terhadap orang dan objek lain. Ini mungkin termasuk merusak barang-barang dan menyerang orang lain, serta berteriak dan mengumpat.
3. Kemarahan pasif
Juga dikenal sebagai perilaku pasif-agresif dan mungkin mencakup tindakan seperti menggoda atau meremehkan orang lain, tetap diam, dan merajuk. Sebuah penelitian kredibel yang diterbitkan pada tahun 2010 menemukan bahwa masalah kemarahan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Masalah kemarahan juga dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, bulimia (gangguan pola makan yang mengancam jiwa), diabetes, dan kecelakaan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan perawatan psikologis dan pengobatan ketika membantu orang mengatasi masalah pengelolaan amarah. Berikut beberapa cara mengatasi amarah:
– Berpikirlah sebelum kamu marah
Kemarahan seringkali muncul dalam situasi yang memanas. Sangat mudah untuk mengatakan atau melakukan hal pertama yang terlintas dalam pikiran. Namun, luangkan waktu sejenak untuk menarik napas dalam-dalam dan pikirkan baik-baik apa yang sebaiknya Anda katakan dan lakukan.
– Ekspresikan kemarahan Anda dengan cara yang konstruktif
Setelah meluangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri dan berpikir jernih, cobalah ungkapkan perasaan Anda dengan tegas namun tidak konfrontatif. Anda dapat mengungkapkan kekhawatiran dan rasa frustrasi Anda dengan jelas dan langsung tanpa menyakiti orang lain yang terlibat.
– Identifikasi solusi potensial
Kemarahan biasanya muncul karena terlalu fokus pada masalah dibandingkan solusinya. Jadi cobalah untuk mengarahkan pikiran Anda untuk mencari solusi dari masalah yang menyebabkan Anda marah.
-Jangan marah
Kemampuan memaafkan dapat secara dramatis mengurangi perasaan marah dan mengarahkan pada pencarian solusi terhadap masalah. Pengampunan adalah alat ampuh yang dapat digunakan secara efektif untuk mengatasi masalah kemarahan.