0
0
harfam.co.id, Jakarta Dokter yang merawat Joe Biden mengatakan gejala COVID-19 yang dialami presiden AS sudah membaik. Selain itu, Biden mendapat obat antivirus Paxlovid.
Batuk tanpa dahak dan suara serak masih menjadi gejala utama, namun gejalanya sudah membaik secara signifikan sejak kemarin, kata dr Kevin O’Connor dalam keterangannya, Jumat, 19 Juli 2024.
Kevin mengatakan denyut nadi, tekanan darah, laju pernapasan, dan suhu tubuh Biden tetap normal, saturasi oksigennya baik pada udara ruangan, dan paru-parunya tetap bersih.
“Presiden menoleransi perlakuan yang diberikan dengan baik. PAXLOVID akan kami lanjutkan sesuai rencana. Sementara Presiden terus melanjutkan pekerjaannya untuk rakyat Amerika,” kata Kevin Antara.
Seperti diketahui, pada Rabu 17 Juli 2024, hasil tes COVID-19 menunjukkan positif tertular COVID-19. Ia dipastikan mengidap Covid-19 saat berkampanye di Las Vegas, Nevada.
Pernyataan resmi Gedung Putih tertanggal 17 Juli 2024 menulis: “Setelah acara pertamanya di Las Vegas, Presiden Biden dinyatakan positif mengidap Covid-19. Ia menerima suntikan booster dengan gejala ringan.”
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa saat ia tertular Covid-19, gejala yang dialami Biden ringan. Selain itu, ia mendapat suntikan vaksin Covid-19.
Sebelum tes Covid-19, situasi Biden tidak mudah. Biden mengalami rhinorrhea (pilek) dan batuk, serta rasa tidak enak badan secara umum.
“Dia baik-baik saja untuk acara pertama hari itu, tetapi karena dia merasa tidak enak badan, maka dilakukan tes Covid-19 di lokasi dan hasilnya positif virus Covid-19,” kata dokter tim Biden. .
Joe Biden pun mengaku baik-baik saja meski terjangkit Covid-19
“Saya baik-baik saja,” kata Biden kepada wartawan saat dia keluar dari limusinnya sebelum menaiki Air Force One.
Dia kemudian melakukan isolasi mandiri di rumah pantainya di Rehoboth, Delaware.
