December 30, 2024
Mengenal Endobronchial Ultrasound atau EBUS untuk Diagnosis Kanker Paru, Ini 3 Kelebihannya

Mengenal Endobronchial Ultrasound atau EBUS untuk Diagnosis Kanker Paru, Ini 3 Kelebihannya

0 0
Read Time:3 Minute, 5 Second

harfam.co.id, Jakarta – Diagnosis kanker paru dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya Endobronchial Ultrasound atau EBUS.

EBUS merupakan prosedur untuk mendapatkan gambaran jelas dengan mengambil sampel saluran pernapasan, paru-paru, dan kelenjar getah bening, menurut Genniger Arom Desyanti, dokter paru di RS Silwam MRCCC Semanggi. Prosedur ini melibatkan penggunaan selang kecil yang dilengkapi kamera video dan USG yang dimasukkan melalui mulut dan tenggorokan. Apa manfaat dari prosedur EBUS?

EBUS mempunyai banyak keunggulan, diantaranya kemampuan untuk: Mempersiapkan sampel asli langsung dari area yang dicakup. Menghasilkan gambar rinci untuk evaluasi patologis. Memberikan pilihan anestesi sedang atau anestesi umum.

Proses EBUS juga relatif cepat dan sebagian besar pasien bisa pulang pada hari yang sama, kata Arum dalam siaran persnya, Senin (15/7/2024).

“EBUS dapat menjadi alternatif pilihan diagnostik yang cocok karena akurasi dan tingkat keberhasilannya mencapai 95 persen. Ia menambahkan, “Dengan bantuan diagnosis EBUS, pasien pasti akan mendapatkan proses pengobatan yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. “Bagaimana prosedur EBUS dilakukan?

Beberapa langkah yang terlibat dalam prosedur EBUS adalah: Persiapan

Sebelum melakukan USG endobronkial, pasien akan menjalani pemeriksaan pra-prosedur, meliputi pemeriksaan fisik, dan riwayat kesehatan. Pasien boleh berpuasa selama beberapa jam sebelum prosedur dilakukan sesuai anjuran dokter. Jika ada kondisi medis tertentu atau penggunaan obat tertentu, dokter akan memberikan instruksi khusus mengenai persiapannya.

Langkah selanjutnya adalah anestesi. EBUS dapat dilakukan dengan anestesi sedang atau anestesi umum, tergantung pada kondisi dan preferensi pasien.

Penting bagi pasien untuk mengikuti petunjuk dokter mengenai perlunya makan atau minum sebelum prosedur dilakukan. Pemasangan tabung USG endobronkial

Setelah pasien bersiap, dokter akan memasukkan selang kecil yang dilengkapi kamera dan alat USG ke dalam mulut dan tenggorokan pasien. Tabung ini akan mencapai saluran udara, paru-paru, dan mungkin kelenjar getah bening di dekatnya. Pantau secara visual

Setelah selang EBUS dimasukkan, dokter akan menggunakan monitor untuk melihat gambar saluran udara, paru-paru, dan kelenjar getah bening secara real-time. Gambar ini akan membantu dokter menemukan dan mengevaluasi area yang diperlukan.

Selain visualisasi, dokter juga dapat melakukan teknik aspirasi malaikat transbronkial (TBNA) pada EBUS. Teknik ini memungkinkan dokter mengambil sampel jaringan atau cairan dari paru-paru dan kelenjar getah bening di sekitarnya dengan menggunakan jarum kecil. Berhenti dan mulai lagi

Setelah prosedur selesai, tabung EBUS akan ditarik secara perlahan. Ketika efek anestesi hilang, pasien akan dipantau secara berkala untuk memastikan pemulihan yang baik.

Setelah EBUS, dokter akan menggunakan sampel yang diambil selama prosedur untuk analisis lebih lanjut dan diagnosis kondisi pasien.

Secara umum, pasien dapat pulang pada hari yang sama dengan tindakan yang dilakukan, namun hal ini bergantung pada situasi individu dan instruksi dokter.

“Jika ada gejala atau masalah yang tidak biasa setelah prosedur, jangan konsultasikan ke dokter,” saran Arum.

Setelah prosedur EBUS, ada banyak hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan pemulihan yang optimal, kata Arum. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil: Istirahat dan pemulihan

Setelah prosedur EBUS, penting bagi pasien untuk istirahat yang cukup agar tubuh dapat pulih. Hindari aktivitas berat dan pastikan Anda cukup tidur. Perawatan luka

Pasien mungkin mengalami ketidaknyamanan atau sakit tenggorokan setelah prosedur. Minum air hangat dapat membantu mengurangi gejala tersebut. Jika terjadi pendarahan atau infeksi, segera hubungi dokter. Pantau gejalanya

Setelah EBUS, pasien harus dimonitor untuk gejala yang tidak biasa seperti demam, batuk, pendarahan, atau kesulitan bernapas. Jika Anda mengalami hal ini, segera konsultasikan ke dokter. Pencegahan infeksi

Pasien harus menjaga kebersihan pribadi untuk mencegah infeksi pasca prosedur. Cuci tangan hingga bersih dengan sabun dan air, hindari kerumunan, dan hindari kontak dengan orang sakit.

“Mencegah kanker paru-paru sangatlah penting. Merokok merupakan faktor risiko utama, jadi berhenti merokok merupakan langkah penting dalam pencegahan.”

“Mengonsumsi nutrisi yang baik untuk kesehatan paru-paru, menjalani pola hidup sehat, rutin memeriksakan kesehatan ke dokter spesialis paru, menggunakan alat pelindung diri berbahan kimia juga dapat mencegah kanker paru-paru.” saya sudah selesai.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link