September 21, 2024
LBH Jakarta Buka Pos Pengaduan, Guru Honorer Korban Pemberhentian Sepihak Bakal Melawan

LBH Jakarta Buka Pos Pengaduan, Guru Honorer Korban Pemberhentian Sepihak Bakal Melawan

0 0
Read Time:1 Minute, 21 Second

JAKARTA – LBH Jakarta membuka pengaduan terhadap guru honorer yang menjadi korban pemecatan sepihak oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta akibat kebijakan pencucian. Para guru korban hadir dan menyatakan penolakannya terhadap pemecatan sepihak tersebut.

Baca Juga: Ratusan Guru Honorer Dipecat Sepihak, Dinas Pendidikan DKI Angkat Suara

“Agar lebih sistematis, menurut kami penting untuk dibuat saluran pengaduan, yang nantinya bisa memudahkan rekan-rekan untuk mengadu, apa masalahnya, apa dampak dari kebijakan pembersihan ini,” kata pengacara LBH Jakarta ini. Muhammad Fadhil. Alfathan bersama wartawan, Rabu (17/7/2024).

Menurutnya, kegiatan pada Rabu (17/7/2024) ini merupakan rangkaian dari hari sebelumnya, dimana LBH Jakarta menerima perwakilan guru honorer se-Provinsi DKI Jakarta. Mereka mengeluhkan permasalahan yang terjadi saat ini, yakni adanya PHK massal akibat kebijakan kebersihan.

Baca Juga: Puluhan Guru Terhormat di Jakarta Panik, Katanya Mereka Akan Keluar dari Teach di Hari Pertama Sekolah

“Jadi kemudian kita melihat ada pola yang tidak bisa dikatakan secara berkala, dan kita menilai di sini ada potensi penularan korban dan dampaknya luas,” ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu saluran pengaduan para guru honorer yang terdampak kebijakan pembersihan dapat diakses melalui link yang disediakan LBH Jakarta.

Baca selengkapnya: Gaji profesor honorer masih rendah, 74 persen digaji kurang dari Rp 2 juta per bulan.

Sementara itu, para guru yang mengikuti kegiatan tersebut dan mengadukan permasalahan tersebut menyatakan penolakannya. Di antara puluhan guru yang ada, tiga diantaranya adalah AN, V, dan V.

“Guru-guru angkat tangan kiri, kami para guru yang terhormat se-Indonesia adalah satu. Tidak ada perbedaan di antara kita, dan kita tidak mengenal kata menyerah, yang ada hanya satu kata, berjuang, berjuang, melawan,” sang guru disusul oleh puluhan guru lainnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link