September 21, 2024
Kecubung Termasuk Tanaman Beracun, Tidak Digunakan Lagi dalam Pengobatan Tradisional

Kecubung Termasuk Tanaman Beracun, Tidak Digunakan Lagi dalam Pengobatan Tradisional

0 0
Read Time:2 Minute, 0 Second

harfam.co.id, Jakarta Kecubung termasuk tanaman beracun karena efeknya yang berbahaya. Oleh karena itu, saat ini kecubung sudah tidak dianjurkan lagi dalam pengobatan tradisional.

“Saat ini kecubung sudah tidak direkomendasikan lagi sebagai obat tradisional dan tergolong tanaman beracun,” kata Ketua Persatuan Dokter Pengembang Obat Tradisional Indonesia (PDPOTJI) Dr. (Cand.) Dr. Ingrid Tania, M.Sc.

Ingrid juga mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang peredarannya. Saat ini batu kecubung dapat ditemukan di kawasan hutan. Meski berada di sekitar rumah, namun hanya dijadikan pohon hias karena warna bunganya yang indah yaitu putih dan ungu. 

Ingrid mengatakan, dalam kehidupan sehari-hari ada sebagian masyarakat yang banyak memanfaatkan bagian tanaman kecubung sebagai obat alami.

Dahulu kecubung sering digunakan sebagai obat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menghilangkan rasa sakit.

Daun kecubung yang dihaluskan juga bisa ditempelkan di dahi untuk menjernihkan kepala, kata Antara.

Sayangnya, tidak semua orang bisa menoleransi efek batu kecubung. Mulai dari demensia, hasrat seksual mendadak, serangan jantung hingga kematian.

“Efek dan durasinya bisa berbeda-beda pada tiap orang, kalaupun tidak diminum dan ditaruh saja, bisa membuat sebagian orang berpikir. Berbahaya,” kata Ingrid.

 

Ingrid mengingatkan orang-orang yang sudah mengetahui tentang efek batu kecubung agar menceritakannya kepada orang lain. Jangan membuat campuran dari buah tanaman ini untuk menghindari efek skopolamin.

“Bagi yang sudah mengetahui informasi tentang kecubung, mohon bantuannya untuk mempelajarinya atau memberikan informasi kepada keluarga dan teman agar tidak mencoba-coba.”

Ingrid juga meminta kepada pemerintah, ia berharap pihak berwenang segera melakukan penyelidikan menyeluruh dan membuat undang-undang khusus tentang kecubung karena ditemukan kasus baru-baru ini yang menyebabkan kematian.

Misalnya, membatasi budidaya batu kecubung akan mengurangi jumlah orang yang memakan batu kecubung dan menderita keracunan.

Belum lama ini, sebuah video viral di media sosial (medsos) Twitter memperlihatkan banyak orang mabuk dan berlarian karena batu kecubung. Hal ini terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Akun Twitter @bacottetangga__ mengungkap efek mabuk batu kecubung ini menewaskan dua orang dan mengakibatkan 35 orang lainnya dirawat di RSJ Sambang Ilhum.

Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) pun angkat bicara. Kabid Humas Polda Kalsel Kompol Adam Erwindi mengatakan pihaknya tengah mengusut dugaan penyalahgunaan obat kecubung untuk mabuk-mabukan atau psikosis, seperti video yang beredar di media sosial tentang banyaknya warga Banjarmasin yang menjadi korban. mabuk oleh berita mengkonsumsi hal-hal ini.

“Kami mengidentifikasi keempat korban dalam keadaan mabuk dan meminta masyarakat tidak melakukan perilaku tersebut karena membahayakan kesehatan dan keselamatan,” kata Adam seperti dilansir Antara.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link