December 21, 2024
Posisi Investasi Internasional Indonesia Triwulan II-2024 Turun, Ini Penyebabnya

Posisi Investasi Internasional Indonesia Triwulan II-2024 Turun, Ini Penyebabnya

0 0
Read Time:1 Minute, 56 Second

 

harfam.co.id mencatat, Bank of Jakarta Indonesia melihat adanya penurunan komitmen bersih Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada kuartal II tahun 2024.

Pada akhir triwulan II tahun 2024, PII Indonesia mencatatkan liabilitas bersih sebesar US$ 247,3 miliar, dibandingkan liabilitas bersih sebesar US$ 247,3 miliar pada akhir triwulan I tahun 2024, jelas Erwin Hariono, Asisten Gubernur Divisi Komunikasi. Bank Indonesia. miliar 253,9 miliar dolar AS.

Penurunan kewajiban keuangan luar negeri disebabkan oleh kenaikan posisi aset keuangan luar negeri (AFLN) dan penurunan posisi kewajiban keuangan luar negeri (KFLN), kata Irwin di Jakarta, Rabu (9/4/2024).

Posisi Front Pembebasan Nasional Indonesia menguat didorong oleh meningkatnya investasi penduduk di berbagai instrumen keuangan asing. Pada akhir Q2 2024, posisi AFLN tercatat sebesar US$491,5 miliar, naik 1,2% (QTQ) dari US$485,7 miliar pada akhir Q1 2024.

Peningkatan posisi ini disebabkan oleh peningkatan penempatan di hampir seluruh unit AFLN, terutama dalam bentuk instrumen utang. Kenaikan tambahan dipengaruhi oleh faktor variabel lain yang terkait dengan kenaikan harga banyak aset keuangan luar negeri. Kewajiban Keuangan Luar Negeri

Sementara itu, posisi KFLN di Indonesia menurun meskipun terdapat aliran masuk modal asing yang kuat dalam bentuk investasi langsung dan penanaman modal. Posisi KFLN pada akhir Q2 2024 turun 0,1% (QTQ) dari US$739,6 miliar menjadi US$738,7 miliar pada akhir Q1 2024.

Investasi langsung dan penanaman modal terus mencatat surplus, mencerminkan optimisme investor terhadap perekonomian lokal, inflasi yang rendah dan hasil investasi yang menarik.

Perkembangan posisi KFLN juga dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang global, termasuk rupee, dan penurunan nilai instrumen keuangan lokal seiring dengan penurunan harga saham lokal, tambahnya.

 

Bank Indonesia memperkirakan perkembangan PII di Indonesia pada triwulan II tahun 2024 akan tetap sama sehingga mendukung ketahanan eksternal.

Hal ini tercermin dari rasio PII terhadap PDB Indonesia yang sebesar 18,1% pada Q2 2024, turun dari 18,4% pada Q1 2024.

Selain itu, pembentukan kewajiban PII di Indonesia didominasi oleh instrumen jangka panjang (92,8%), terutama dalam bentuk investasi langsung.

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika perekonomian global yang mempengaruhi prospek PII di Indonesia dan memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung oleh sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan sektor eksternal. Selain itu, Bank Indonesia akan terus memantau “potensi risiko terkait kewajiban neto PII terhadap perekonomian”.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link