October 22, 2024
Pakar Intelijen: Pramuka Tidak Boleh ‘Dibubarkan’

Pakar Intelijen: Pramuka Tidak Boleh ‘Dibubarkan’

0 0
Read Time:2 Minute, 16 Second

harfam.co.id – Pakar intelijen Indonesia, Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono menegaskan, keberadaan kepanduan hendaknya tetap menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh pelajar tanah air, mengingat mampu mempersatukan negara.

“Itu harus ada dan harus ada. Pramuka adalah kebanggaan negara, maka dari itu kita berharap Permendikbudristek nomor 12 tahun 2024 harus diperbaharui, memusnahkan Pramuka. generasi pemimpin yang dimiliki negeri ini,” kata Hendropriyono di Taman Wiladatika, Cibuburi pada Selasa 06/04/2024. 

Hal itu disampaikan Hendropriyono sesaat sebelum membuka Konferensi Warga Indonesia Jaya VII yang dihadiri pengurus se-Indonesia. Terkait hal tersebut, Hendropriyono yang menjabat Ketua Umum DPP Warga Jaya Indonesia mengubah nama organisasinya menjadi Warga Bumiputra Indonesia (WBI).

Mantan Kepala Badan Intelijen Pertama (BIN) ini mengatakan, hal itu tidak bisa dilakukan hanya oleh satu orang. Ada 260 juta penduduk Indonesia dan tidak ada satu, dua atau bahkan tiga puluh orang yang mampu mengatasinya. Masyarakat Indonesia harus mempunyai pemikiran tersendiri dengan memberikan contoh dan petunjuk bijak dari pemerintah.

“Anggota Pramuka mempunyai kewarganegaraan yang kuat. “Mereka harus menjadi tipe Pancasila yang sejati, agar tidak terjerumus kesana kemari karena keuntungan jangka pendek dan keuntungan politik dalam pemilu,” kata mantan Menteri Imigrasi dan Kehutanan itu.

Pada tanggal 25 Maret 2024, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, dari kurikulum wajib di sekolah, sesuai SK Nomor 12 Tahun 2024 yang menyangkut kurikulum pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. pendidikan.

Hendropriyono mengutip hasil survei yang dilakukan Kwarnas Pramuka Pusdat yang menunjukkan, berdasarkan sekitar 25.000 diskusi media sosial, 89 persen warga internet menyatakan penolakannya terhadap kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional nomor 12/2024. Hanya 11 persen yang menyetujui survei yang dilakukan antara 29 Maret dan 7 April 2024.

Sementara itu, Sekjen Kwarnas Pramuka, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo mengatakan, situasi “penindasan” terhadap pramuka bisa diibaratkan sebagai proxy war, yaitu situasi yang secara tidak langsung coba dipecah belah oleh beberapa aktor. negara. namun pemimpin negara yang seimbang dapat melihatnya.

“Secara strategis, ini berbahaya. Oleh karena itu Kemendikbud harus mempertimbangkan dan memasukkan kepanduan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib atau termasuk dalam kegiatan bersama yang diumumkan dalam SK secara sah, tidak hanya lisan di media, dan harus ada hitam dan putih yang nyata dan jelas. putih,” kata Bakhtiar.

Menurut Bachtiari, Presiden Joko Widodo merasa prihatin dengan penghapusan pramuka dari kegiatan ekstrakurikuler wajib siswa. Presiden juga menginstruksikan Kwarnas untuk terus mendidik generasi muda dalam pembentukan karakter, terutama dalam kegiatan yang berkaitan dengan keamanan nasional, cinta tanah air, dan patriotisme. Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Komitmen Jokowi untuk menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional di IKN Presiden Joko Widodo (Jokowi) meletakkan batu pertama kampus Nusantara Independent School Australian (AIS) di kawasan ibu kota nusantara (IKN harfam.co.id.co.id 25 September 2024).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link