harfam.co.id, JAKARTA – Apple mengirimkan pemberitahuan ancaman kepada pengguna iPhone di 92 negara pada Rabu (10/4/2024). Perusahaan teknologi raksasa memperingatkan mereka bahwa itu mungkin telah diambil oleh beberapa peralatan mata-mata tentara bayaran.
Perusahaan mengirimkan peringatan tersebut kepada masyarakat di 92 negara pada pukul 12.00 Pasifik pada hari Rabu (10/4/2024). Pemberitahuan tersebut tidak mengungkapkan nama penyerang atau negara tempat pengguna menerima pemberitahuan tersebut.
“Apple telah menemukan bahwa Anda adalah target serangan phishing yang mencoba menyusupi iPhone yang terkait dengan ID Apple Anda, xxx,” tulis perusahaan itu dalam peringatan kepada pelanggan yang terkena dampak, TechCrunch melaporkan Kamis (11/4/2024).
“Serangan ini mungkin menargetkan Anda secara spesifik karena Anda atau karena perbuatan Anda. Meskipun tidak mungkin mencapai kepastian mutlak dalam mendeteksi serangan semacam itu, Apple percaya pada peringatan ini, mohon anggap ini sangat penting,” kata peringatan itu. salinannya telah ditinjau oleh TechCrunch.
Tentu saja, pabrikan iPhone mengirimkan pemberitahuan ini beberapa kali dalam setahun dan telah memberi tahu pengguna di lebih dari 150 negara sejak tahun 2021, tulisnya di halaman dukungan yang diperbarui.
Apple juga mengirimkan peringatan serupa kepada banyak jurnalis dan politisi di India pada Oktober tahun lalu. Belakangan, Amnesty International melaporkan bahwa mereka menemukan perangkat mata-mata Pegasus milik NSO Group di iPhone jurnalis terkemuka di India.
Peringatan Apple datang pada saat banyak negara bersiap mengadakan pemilihan pemerintah daerah. Banyak perusahaan teknologi dalam beberapa bulan terakhir telah memperingatkan terhadap meningkatnya upaya yang disponsori negara untuk mempengaruhi hasil beberapa pemilu. Namun peringatan Apple tidak menyebutkan waktunya.
“Kami tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang apa yang mendorong kami mengirimkan pemberitahuan ini kepada Anda, karena ini dapat membantu peretas menyesuaikan perilaku mereka untuk menghindari deteksi di masa depan,” kata perusahaan itu kepada pelanggan yang terkena dampak.
Apple sebelumnya menggambarkan para penyerang sebagai “yang disponsori negara” tetapi mengganti semua referensi tersebut dengan “serangan spionase sewaan”. Peringatan kepada pelanggan menambahkan: “Serangan spyware, seperti yang menggunakan Pegasus NSO, jarang terjadi dan jauh lebih canggih dibandingkan kejahatan dunia maya atau malware”.
Apple mengatakan pihaknya hanya mengandalkan “intelijen dan penelitian ancaman internal untuk mengidentifikasi jenis serangan ini.” Dia menambahkan: “Meskipun penelitian kami tidak meyakinkan, peringatan ancaman Apple adalah peringatan kuat bahwa pengguna dari serangan malware apa pun sedang diserang dan harus waspada.”