December 21, 2024
Serangan Ransomware di Pusat Data Nasional: Data Terenkripsi, Pemerintah Gigit Jari

Serangan Ransomware di Pusat Data Nasional: Data Terenkripsi, Pemerintah Gigit Jari

0 0
Read Time:1 Minute, 21 Second

JAKARTA – Pusat Data Nasional (PDN) menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir karena mengganggu operasional beberapa instansi. Setelah diselidiki, diketahui bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh serangan ransomware.

Pemadaman terjadi di Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.

Hinza Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan kegagalan PDNS 2 akibat serangan ransomware. Serangan tersebut merupakan pengembangan dari ransomware LockBit.

Insiden pusat data ini disebabkan oleh ransomware versi terbaru, Ransomware Branchiper. Analisa ini kami peroleh dari sampel forensik BSSN, kata Hisna di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (24 Juni 2024).

Hisna mengatakan, berbagi informasi mengenai ransomware penting dilakukan untuk mengetahui cara mengatasinya.

Data terenkripsi menggigit jari pemerintah Pakar keamanan siber Alphonse Tanujaya mengatakan ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi file atau sistem korban sehingga tidak dapat diakses tanpa kunci dekripsi khusus.

Penyerang kemudian akan meminta uang tebusan. Khusus kasus Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, pelaku menuntut uang tebusan senilai $8 juta atau Rp131 miliar.

Hisna mengatakan BSSN bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut. Namun serangan tersebut mengenkripsi data sehingga menyulitkan pihaknya untuk mencari bukti.

“Status buktinya dienkripsi karena serangan mengenkripsi data. Jadi, tugas kami juga melakukan hal ini, ujarnya.

Namun, Hisna mengatakan kendala tersebut perlahan bisa diatasi. Sehingga pelayanan Kantor Imigrasi dapat bekerja normal untuk izin tinggal dll.

Berkat upaya pemerintah, layanan imigrasi berfungsi normal sesuai laporan hari ini (Senin, 24 Juni 2024), ujarnya.

Upaya pendirian kembali Pusat Data Nasional terus dilakukan bersama BSSN, Polri, Kementerian/Lembaga terkait, Telkom dan pemangku kepentingan penyelenggara lainnya. BSSN dan Kominfo telah meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang terdampak atas kejadian tersebut.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link