November 15, 2024
Alfamidi Bakal Tebar Dividen Rp 155,47 Miliar, Kapan Jadwalnya?

Alfamidi Bakal Tebar Dividen Rp 155,47 Miliar, Kapan Jadwalnya?

0 0
Read Time:4 Minute, 27 Second

harfam.co.id, Jakarta – PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) akan membagikan dividen sebesar 30 persen dari laba bersih yang direalisasikan pada tahun 2024. Pembagian dividen tersebut akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham biasa pada Kamis (16/5/2024).

“Rapat umum pagi tadi pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 155,47 miliar. Nilai tersebut diperoleh dari laba bersih tahun buku 2023 atau Rp 4,65 per saham kepada pemegang saham,” kata CFO PT Midi Utama Indonesia Tbk Suantopo Po saat pameran publik, Kamis pekan ini.

Dividen tersebut akan dibagikan atau dibagikan pada 13 Juni 2024. Alfamidi menegaskan, akan terjadi peningkatan transaksi keuangan pada tahun 2023. Setidaknya perseroan berhasil memperoleh laba bersih sebesar 11,06 persen dibandingkan tahun lalu.  Yakni dari Rp 15,62 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 17,35 triliun pada tahun 2023. 

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga meningkat sebesar 29,51 persen menjadi Rp516,66 miliar dari sebelumnya Rp398,92 miliar, kata Suantopo.

 PT Midi Utama Indonesia Tbk merupakan perusahaan induk yang mengoperasikan beberapa jaringan ritel atau mini market di Indonesia. Seperti toko Alfamidi, Alfamidi Super, Midi Fresh dan Lawson.

Saham MIDI menguat 1,04 persen ke Rp 390 per saham pada perdagangan Kamis 16 Mei 2024 pukul 14:02 WIB. Harga saham MIDI dibuka empat poin ke Rp 390 per saham. Harga saham MIDI tertinggi Rp 396 dan terendah Rp 388 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.276 kali dengan volume perdagangan 96.314 lembar saham. Nilai transaksi Rp 3,8 miliar.

Sebelumnya, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) mencatatkan hasil keuangan positif sepanjang tahun 2023. Hal ini menunjukkan peningkatan pendapatan dan laba bersih.

PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) membukukan pendapatan Rp 17,35 triliun pada 2023, mengutip laporan keuangan yang masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis pada Sabtu (23/03/2024). Pendapatan perseroan meningkat 11,05 persen year-on-year menjadi Rp15,62 triliun.

Belanja pendapatan meningkat 10,04 persen menjadi Rp12,84 triliun pada tahun 2023 dibandingkan Rp11,67 triliun pada tahun 2022. Namun laba kotor perseroan meningkat 14,04 persen dari Rp3,95 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp4,50 triliun pada tahun 2023.

Beban penjualan dan distribusi perseroan meningkat dari Rp3,15 triliun menjadi Rp3,66 triliun pada tahun 2023. Beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp414,30 miliar pada tahun 2023 dibandingkan Rp341,88 miliar pada tahun 2022. Perseroan melaporkan pendapatan lain-lain meningkat menjadi Rp335,29 miliar pada tahun 2023 dari Rp196,10 miliar pada tahun 2022.

Laba usaha perseroan pada 2023 sebesar Rp742,82 miliar, naik 16,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp637,90 miliar. Melihat hasil keuangan PT Midi Utama Indonesia Tbk, laba tahunan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 29,51 persen menjadi Rp 516,65 miliar pada tahun 2023 dibandingkan periode 2022 sebesar Rp 398 atau 91 miliar.

 

 

 

Perseroan melaporkan laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 16,73 pada tahun 2023, dan Rp 13,84 pada tahun 2022.

Total modal perseroan meningkat 96 persen menjadi Rp 3,91 triliun pada 2023. Pada tahun 2022, modal terdaftar perseroan sebesar Rp 1,98 triliun. Liabilitas turun 21,2 persen menjadi Rp3,87 triliun pada tahun 2023 dari Rp4,91 triliun pada tahun 2022. Aset hukum meningkat 12,7 persen menjadi Rp7,78 triliun pada tahun 2023 dibandingkan Rp6,90 triliun pada tahun 2022. Perseroan akan menghimpun kas dan setara kas senilai Rp326,78 miliar pada tahun 2023, naik dari Rp416,76 miliar pada tahun 2022.

Saham MIDI menguat 0,95 persen ke Rp 424 per saham pada penutupan perdagangan Jumat 22 Maret 2024. Saham MIDI dibuka naik dua poin di Rp 422 per saham. Saham MIDI sempat tertinggi Rp 428 dan terendah Rp 420 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1420 kali dengan volume perdagangan 158.498 lembar saham. Nilai transaksi Rp 6,7 miliar.

Seperti diberitakan sebelumnya, Morgan Stanley Capital International (MSCI Inc) pada Februari 2024 mengumumkan hasil key review terbarunya yang masuk dalam beberapa indeks global mulai 1 Maret 2024. Indeks kapitalisasi kecil MSCI mencakup dua saham emiten Indonesia.

Saldo Small Cap MSCI per 12 Februari 2024 termasuk saham emiten Indonesia PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Sementara itu, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) keluar dari MSCI Small Cap Index.

Konstituen MSCI Small Cap Index akan mengalami perubahan pada tanggal 29 Februari 2024 dan berlaku efektif pada tanggal 1 Maret 2024. MSCI akan mengumumkan kembali konstituen MSCI Index terbaru pada tanggal 14 Mei 2024 dan berlaku efektif pada tanggal 3 Juni 2024. 2024.

MSCI tidak melakukan perubahan terhadap emiten Indonesia pada indeks MSCI Global Standard dan MSCI Micro Cap.

Pada akhir bursa Senin 12 Februari 2024, saham BUMI naik 1,18 persen menjadi Rp 86 per saham. Saham BUMI memiliki nilai transaksi Rp 16,45 miliar dan volume perdagangan 192,37 juta. Total frekuensi perdagangan 3137 kali.

Sedangkan saham MIDI turun 3,79 persen ke Rp 406 per saham. Saham MIDI memiliki frekuensi perdagangan 3.091 kali dan volume perdagangan 18,87 juta lembar saham. Nilai transaksi Rp 7,71 miliar.

Saham CUAN turun 6,41 persen di Rp 7.300 per saham. Nilai transaksi saham CUAN mencapai Rp 69,01 miliar dengan volume perdagangan 9,23 juta lembar saham. Total frekuensi perdagangan 6651 kali.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link