NEW YORK – Teori simulasi memang menarik dan kerap menjadi perbincangan, terutama di ranah fiksi ilmiah.
Baca Juga – Pentingnya Psikologi dalam Kehidupan Manusia
Namun, hal ini tentu saja mendapat perhatian lebih ketika mantan ilmuwan NASA seperti Thomas Campbell mulai menyelidikinya secara serius.
Seperti dilansir Unilad, Campbell mengibaratkan dunia kita dengan video game yang sangat kompleks. Segala sesuatu yang kita alami, mulai dari emosi hingga peristiwa, dapat menjadi bagian dari kode pemrograman yang sangat canggih.
Campbell melihat fenomena seperti pengalaman mendekati kematian, kebetulan yang aneh, dan gangguan kecil terhadap realitas yang menunjukkan bahwa kita mungkin hidup dalam simulasi.
Untuk membuktikan teorinya, Campbell merancang serangkaian eksperimen yang bertujuan untuk menemukan “celah” dalam simulasi tersebut.
Teori simulasi menawarkan perspektif berbeda tentang keberadaan kita. Jika kita benar-benar hidup dalam simulasi, banyak pertanyaan filosofis yang telah lama membingungkan kita mungkin memiliki jawaban yang sederhana.
Jika teori ini benar, maka implikasinya akan sangat luas, mulai dari pemahaman kita tentang alam semesta hingga etika perkembangan teknologi.
Meskipun eksperimen Campbell menarik, masih belum cukup bukti untuk membuktikan bahwa kita hidup dalam simulasi.
Sangat sulit untuk menguji teori ini secara empiris karena kita sendiri adalah bagian dari sistem yang kita uji.
Beberapa orang berpendapat bahwa teori simulasi lebih masuk ke dalam ranah filsafat daripada sains, karena sulit untuk diuji secara objektif.
Teori simulasi merupakan ide yang menarik dan menantang. Meski belum ada bukti yang meyakinkan, teori ini menarik minat para ilmuwan dan masyarakat umum.
Penelitian yang dilakukan oleh Campbell dan timnya di CUSAC merupakan langkah penting dalam mencari jawaban atas pertanyaan mendasar tentang keberadaan kita.