November 15, 2024
Produsen Mobil Listrik Swedia Polestar Akan Lanjut Seriusi Pasar ASEAN pada 2025

Produsen Mobil Listrik Swedia Polestar Akan Lanjut Seriusi Pasar ASEAN pada 2025

0 0
Read Time:2 Minute, 20 Second

harfam.co.id, Jakarta – Merek mobil Swedia Polestar yang saat ini aktif memproduksi kendaraan full listrik berencana memperluas kehadirannya di tujuh pasar baru pada tahun depan. Dalam rencana ekspansi barunya ini, Polestar akan menyasar negara ASEAN lainnya, yakni Thailand.

Sebelumnya, Polestar menyasar kawasan ASEAN dengan menggarap pasar Singapura. Dengan Thailand sebagai salah satu target penjualan baru tahun depan, saudara kandung Volvo yang bertenaga listrik berusaha mendapatkan lebih banyak pangsa pasar di Asia Tenggara.

Polestar mengumumkan rencana ekspansi baru ini melalui pengumuman resmi pada Senin (17/06/2024), yang juga mencakup operasi di Prancis, Republik Ceko, Slovakia, Hongaria, Polandia, dan Brasil pada tahun 2025.

“Memperluas operasi ritel kami dengan mitra baru dan lama akan memungkinkan kami menjangkau lebih banyak pelanggan. Melalui kemitraan dan ekspansi ini, kami akan memanfaatkan merek kami yang kuat dan lini model yang berkembang,” kata CEO Polestar Thomas Ingenlath dalam keterangan resmi.

Perusahaan mengambil langkah ini setelah pengiriman turun 40 persen pada kuartal pertama, menurut laporan Reuters. Ekspansi ke pasar baru dapat memberikan peluang untuk meningkatkan penjualan.

Thailand, target penjualan Polestar di pasar Asia Tenggara, menduduki peringkat ketiga penjualan kendaraan all-wheel drive pada periode 2024 hingga April dengan penjualan 210.138 unit, menurut data ASEAN Automobile Federation. Pencapaian ini masih tertinggal dari pemimpin Indonesia dengan 263.706 dan Malaysia dengan 260.235.

Namun jika bicara segmen mobil listrik yang akan diikuti Polestar, maka akan berbeda. Thailand mengalami peningkatan penjualan yang signifikan dari 9.729 unit pada tahun 2022 menjadi 78.314 unit pada akhir tahun 2023.

Kebijakan insentif melalui skema EV3 dan EV3.5 Thailand serta dukungan legislatif melalui insentif pajak telah meningkatkan produksi dan penjualan mobil listrik di negara tersebut, sehingga menawarkan keuntungan bagi produsen.

Dengan basis manufaktur yang kuat, Thailand tetap menjadi tujuan pengiriman utama bagi produsen mobil tersebut di kawasan ASEAN, dengan memproduksi 518.790 unit hingga bulan April, melampaui Indonesia dan Malaysia dalam setiap rentang produksi. Dari 300-200 ribu keping.

Dengan rencana baru ini, merek asal Swedia yang saat ini berada di bawah naungan perusahaan China Geely Automobile, bersama dengan sister company Volvo, menargetkan dapat mengirimkan 155-165 ribu mobil pada tahun 2025. Target ini jauh lebih tinggi dibandingkan realisasi sebanyak 54.600 kendaraan. Itu diserahkan pada tahun 2023.

Tahun lalu, Geely dan merek mobil Malaysia Proton, keduanya berada di bawah perusahaan induk yang sama, mengumumkan rencana membangun pabrik mobil listrik di Negeri Gajah Putih.

Kemudian pada tahun depan, dengan masuknya Polestar dan kemungkinan selesainya pabrik pembuatan mobil listrik Geely, penjualannya akan bersaing dengan BYD, Neta, dan MG untuk penjualan mobil listrik di Thailand.

Tahun lalu, BYD memimpin penjualan mobil listrik di Thailand dengan 30.650 unit, disusul Neta 12.777 unit, dan MG 12.764 unit. Kemudian Tesla di peringkat keempat dengan 8.206 unit dan Great Wall Motor Company Ora di peringkat kelima dengan 6.746 unit.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link