harfam.co.id, JAKARTA – Perusahaan minyak dan gas asal Inggris, Harbour Energy turut serta dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) bidang sains, teknik, teknologi, dan matematika (STEM) di Indonesia melalui program STEM Ambassador.
Program yang ditujukan untuk siswa sekolah dasar (SD) ini dimulai sejak Maret 2023 dan masih berlangsung dengan tujuan utama mengembangkan minat dan semangat generasi muda terhadap industri berbasis STEM.
Senior Manufacturing Engineer Harbour Energy Yunita Dyah mengatakan, permasalahan umum yang menjadi pekerjaan rumah adalah rendahnya minat generasi muda terhadap STEM. Sebab, kebutuhan sumber daya manusia di bidang tersebut di masa depan akan semakin besar.
“Awalnya memang seperti itu. Karena inti masalahnya adalah kurangnya minat generasi muda Eropa terhadap pekerjaan berbasis STEM. Secara statistik, minat mahasiswa untuk menekuni bidang ini meningkat, ke depan kita membutuhkan lebih banyak ilmuwan, sementara sumber daya manusianya semakin berkurang, makanya program ini kami luncurkan untuk sosialisasi STEM,” kata Yunita Dyah pada Kamis (28/03/2024). ).
“Di Indonesia sendiri, secara statistik, dulu anak-anak yang belajar IPA masih sedikit dibandingkan mata pelajaran sosial, ekonomi, bahasa atau lainnya. Oleh karena itu, tetap penting bagi kita berada di Indonesia untuk menyebarkan STEM ini,” ujarnya.
Senior Geologist Harbour Energy Putri Riadini mengatakan, program STEM Ambassador sendiri merupakan bagian dari Global Employee Network yang dipimpin oleh Harbour Energy untuk menerapkan budaya DE&I (Diversity, Equity, Inclusion), sebuah pendekatan yang merangkul keberagaman, kesetaraan dan inklusi, sebagai perusahaan inti. nilai-nilai.
Pada kuartal pertama tahun 2023, Duta STEM mengundang siswa SD 05 Ragunan ke kantor Harbour Energy untuk melihat langsung pemodelan produksi migas dari bawah tanah hingga produk jadi yang dapat dinikmati masyarakat luas.
Di sisi lain, pada kuartal kedua giliran perwakilan Harbour Energy yang berkunjung ke sekolah untuk mempresentasikan sistem produksi migas melalui modul permainan yang dirancang sederhana dan menyenangkan.
Sistem ekstraksi minyak dan gas dibangun dari modul yang terbuat dari kolam, batu berwarna, minyak goreng dan air, yang mewakili endapan hidrokarbon. Permainan ini juga dilengkapi dengan sumur, pompa yang terbuat dari kayu tipis, dan bahkan generator cahaya.
“Kami menggabungkan modul dengan konsep permainan untuk membantu para siswa memahami apa yang dilakukan Harbour Energy bersaudara dalam pekerjaan mereka. Kami mengajari mereka bahwa ‘ini adalah ilustrasi fakta bahwa ini adalah bisnis yang sangat besar, sehingga Anda dapat menikmati bahan bakar melalui mobil, listrik, penerangan, dll. – Karena banyak orang yang tidak tahu, ini adalah emas, tapi apa sebenarnya arti satu dolar dalam kasus minyak dan batu bara,” kata Putri Riadini.
“Jadi ditarik dari dalam tanah ke dalam sumur, ditarik dari sumur ke dalam fasilitas, diolah, yang kotor dibuang sehingga memenuhi spesifikasi zloty, lalu dari sana diarahkan ke pasar untuk dijadikan listrik. yang menerangi kota. Salah satu caranya adalah membuat masalah ini bisa dimengerti,” katanya.
Pada kuartal keempat tahun lalu, Duta Program STEM mengunjungi SDN 08 Ragunan yang telah mendapatkan sertifikasi dari Green Building Council Indonesia. Sekolah ini adalah contoh yang baik dalam mengurangi sampah dengan mengubah cara berpikir siswa tentang sampah.
Di sekolah, Duta STEM dari Harbour Energy mengadakan kompetisi Lego dengan tema “Sustainability in the Oil and Gas Industry.” Ide tersebut terinspirasi dari set Lego bertema CCUS (Carbon Capture, Utilization and Storage) NESR Indonesia yang dipamerkan pada pameran IPA Convex 2023.
Kompetisi yang merupakan bagian dari acara “Kunjungan Sekolah Spesialis Energi ke SDN 08 Ragunan” ini melibatkan 130 siswa kelas 5 SD, 10 orang guru dan staf pengelola SD, 20 orang guru industri migas dan 6 orang. staf manajemen industri minyak dan gas.