harfam.co.id, Jakarta – PT Link Net Tbk (LINK) mengumumkan akuisisi Layanan B2C Surveyco dari PT XL Axiata Tbk (EXCL). Perseroan dan XL menandatangani Perjanjian Pengalihan Serveco pada tanggal 22 Mei 2024 yang terakhir diubah pada tanggal 13 Agustus 2024.
Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan mengalihkan 750.000 pelanggan Perusahaan kepada, antara lain, XL, Broadband Network Gateway (BNG), perangkat lunak dan aplikasi yang dimiliki dan/atau dikembangkan oleh Perusahaan sehubungan dengan ServCo, dan peralatan di lokasi pelanggan. Tapi tidak. Termasuk ONT/Modem dan STB, seperti WiFi, WiFi Extender dan Smart Home.
LINK dan EXCL bekerja sama untuk memastikan rencana transaksi selesai pada 1 Oktober 2024. Total pembayaran yang harus dibayar kepada Perusahaan XL berdasarkan Perjanjian Pengalihan Bisnis adalah Rp 1,88 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (16/8/2024), potensi pendapatan dari rencana transaksi sewa aset jaringan serat optik sebesar Rp11,07 triliun sehingga totalnya Rp12,94 triliun.
Dengan rencana transaksi ini, perseroan berencana mengalihkan bisnis residensial perseroan ke XL, yang kemudian akan menggabungkan bisnis fixed broadband (FBB) perseroan dengan bisnis seluler XL untuk memaksimalkan nilai dan memberikan layanan yang lebih baik. Hal ini untuk menjawab tingginya permintaan pasar terhadap ketersediaan layanan FBB dan Fixed Mobile Convergence (FMC) serta mendorong pertumbuhan kedua layanan tersebut di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu, perusahaan telah memutuskan untuk bertransformasi menjadi perusahaan infrastruktur terkemuka (FiberCo) dan fokus pada kegiatan inti pengembangan dan perluasan infrastruktur jaringan telepon tidak bergerak untuk mendorong pertumbuhan jaringan yang pesat demi ketersediaan koneksi Internet berkualitas tinggi, kata Manajemen PT Link Net TBK.
Penerapan transformasi FiberCo akan menjadikan perseroan sebagai salah satu jaringan fiber terbesar di Indonesia dan memberikan potensi besar untuk meningkatkan kinerja keuangan di masa depan. Sehubungan dengan rencana transaksi tersebut, tidak terdapat perubahan kegiatan usaha Perseroan karena Perseroan hanya akan mengalihkan pelanggan residensial dan melanjutkan kegiatan usaha penyediaan layanan internet kepada pelanggan korporasi (B2B).
PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan kinerja semester I tahun ini yang berakhir 30 Juni 2024. Pada kurun waktu tersebut, XL Axiata Tbk membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Pendapatan XL Axiata Tbk pada semester I 2024 tercatat Rp 17,05 triliun. Pendapatan tersebut meningkat 8,16 persen dibandingkan pendapatan semester I 2023 yang tercatat Rp 15,76 triliun.
Pada semester I 2024, EXCL mencatatkan beban penyusutan sebesar Rp6,06 triliun, beban infrastruktur sebesar Rp4,4 triliun, serta beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp1,08 triliun.
Sementara biaya interkoneksi dan biaya langsung lainnya sebesar Rp1,59 triliun, biaya gaji dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp818,52 miliar, biaya umum dan administrasi sebesar Rp208,39 miliar, dan biaya amortisasi sebesar Rp112,24 miliar.
Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan beban selisih kurs sebesar Rp23,8 miliar, laba penjualan dan sewa sebesar Rp211,44 miliar, dan beban lain-lain sebesar Rp23,56 miliar. Kemudian beban keuangan semester I 2024 tercatat sebesar Rp1,54 triliun, pendapatan keuangan sebesar Rp32,25 miliar, dan bagian rugi bersih entitas terkait sebesar Rp101,97 miliar.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan melaporkan laba periode berjalan sebesar Rp 1,02 triliun kepada pemilik awal unit. Laba tersebut meningkat 57,52 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat Rp 650,68 miliar.
Aset EXCL per 30 Juni 2024 turun menjadi Rp86,6 triliun dari Rp87,7 triliun pada akhir tahun lalu. Penyaluran kredit turun menjadi Rp59,68 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat Rp61,18 triliun.
Sedangkan ekuitas per 30 Juni 2024 meningkat menjadi Rp 26,9 triliun dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp 26,5 triliun.