September 21, 2024
Anak Alergi Susu Sapi Bisa Diganti Susu Kambing? Begini Penjelasannya

Anak Alergi Susu Sapi Bisa Diganti Susu Kambing? Begini Penjelasannya

0 0
Read Time:1 Minute, 42 Second

Jakarta- Alergi susu sapi (CSA) merupakan salah satu alergi yang paling umum terjadi pada anak-anak. Menurut Ikatan Dokter Indonesia, 2-7,5 persen anak Indonesia alergi susu sapi. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi.

Gejala ASD dapat berkisar dari ringan hingga berat dan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara berbeda. Alergi susu sapi dapat menyebabkan masalah makan dan tidur, termasuk ruam, gatal-gatal, dan diare.

Sedangkan dalam jangka panjang, masalah seperti berat badan rendah, malnutrisi, pertumbuhan terhambat, dan peningkatan risiko asma atau eksim menjadi lebih serius.

Banyak orang tua yang beranggapan bahwa susu kambing bisa menjadi solusi pengganti susu sapi bagi anak yang menderita alergi tersebut. Namun anggapan ini tidaklah benar.

Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, konsultan alergi imunologi, mengatakan susu kambing bukanlah obat yang tepat untuk menggantikan susu sapi dengan ASS pada anak. Hal ini dikarenakan kandungan protein susu kambing sama dengan susu sapi.

“Jika seorang bayi didiagnosis menderita susu sapi, maka tidak ada pengganti susu kambing,” kata Profesor Budi dalam situs Nutrition Talk, 25 Juni 2024.

“Protein susu kambing memiliki struktur yang sama dengan susu sapi, jadi jika bayi Anda memiliki alergi susu sapi, jangan mengganti susu sapi dengan susu kambing,” ujarnya.

Prof untuk anak dengan alergi susu sapi ringan dan sedang. Budi menyarankan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi makanan tinggi protein.

Sedangkan asam amino dapat menjadi sumber protein bagi anak yang alergi susu sapi. Bisa juga menjadi alternatif bagi bayi yang layak minum susu sapi.

“Selain itu, kedelai juga bisa dipilih untuk anak-anak yang layak minum susu kedelai,” ujarnya.

Sebagai referensi, selain riwayat alergi dalam keluarga, faktor lain yang dapat meningkatkan risiko ASD pada anak antara lain operasi caesar, perokok pasif, dan polusi udara.

Sebagai orang tua, penting untuk selalu mewaspadai gejala ASD pada anak dan segera mencari pertolongan medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dengan pengobatan yang cepat dan tepat, anak ASD dapat hidup sehat dan berkembang. Kemitraan antara PNM dan ANTAM memungkinkan peternak sapi lokal meningkatkan kualitas produksi susu lokal. harfam.co.id.co.id 5 Agustus 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link