September 21, 2024
Apple Vision Pro Siap Gebrak Pasar Global, Indonesia Kebagian?

Apple Vision Pro Siap Gebrak Pasar Global, Indonesia Kebagian?

0 0
Read Time:2 Minute, 33 Second

harfam.co.id, Jakarta – Apple Vision Pro yang sebelumnya eksklusif untuk pasar Amerika dikabarkan akan dijual secara global. Informasi tersebut diketahui dari laporan terbaru jurnalis Bloomberg, Mark Gurman.

Melansir 9to5Mac, Selasa (14/5/2024), Apple berencana merilis Vision Pro ke lebih banyak pasar usai gelaran WWDC 2024 awal bulan depan.

Meskipun tanggal pasti kedatangannya belum dikonfirmasi, menurut laporan tersebut, Apple telah melatih beberapa staf ritel di luar AS mengenai proses demo dan penjualan headset tersebut.

Oleh karena itu, berdasarkan laporan tersebut, peluncuran global Apple Vision Pro kemungkinan akan diumumkan pada WWDC 2024. Kemudian, penjualan perangkat tersebut akan dimulai.

Pelatihan tersebut disebut-sebut dilakukan terhadap beberapa karyawan asal Jerman, Prancis, Australia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan China. Namun belum diketahui apakah perangkat tersebut akan meluncur ke pasar lain, termasuk Indonesia. 

Di sisi lain, menurut laporan analis ternama Ming-Chi Kuo, angka penjualan Vision Pro disebut-sebut jauh di bawah ekspektasi Apple.

Mengutip Drum, lambatnya adopsi teknologi baru oleh masyarakat menjadi salah satu penyebab rendahnya minat terhadap headphone tersebut. Namun, ini bukan pertanda bahwa perangkat tersebut akan benar-benar berakhir.

Menurut Kuo, perseroan berencana mengirimkan 400.000 hingga 450.000 unit Vision Pro. Jumlah tersebut bukanlah jumlah minimum 700.000 unit yang diprediksi Apple, dan headset tersebut belum dirilis di luar AS.

Sejak diluncurkan, laporan tentang perangkat tersebut beragam; Banyak yang memuji kemampuannya, sementara yang lain mengeluh karena terlalu besar dan berat.

Tak sedikit pengguna yang menilai Apple Vision Pro terlalu mahal. “Vision Pro memiliki teknologi senilai $3.500, namun belum bernilai $3.500 untuk konsumen massal, setidaknya belum,” kata futuris dan penulis Kathy Hackle.

Mark Gurman dari Bloomberg juga menulis bahwa antusiasme terhadap Vision Pro Apple semakin meningkat. Dia berkata, “Ada penurunan tajam dalam permintaan demo dan penjualan ritel.

Gurman sendiri mengaku tidak setiap hari menggunakan headset komputer berukuran luas tersebut. “Kali ini hanya sekali atau dua kali seminggu,” katanya.

Gurman juga menyalahkan kurangnya “aplikasi menarik” dan konten menarik pada Vision Pro yang semakin mengurangi daya tarik headset tersebut.

Ia mencatat bahwa perangkat ini lebih cocok untuk aktivitas pribadi—misalnya, dalam penerbangan jarak jauh atau saat bekerja di rumah—dibandingkan untuk digunakan dalam situasi sosial atau bersama rekan kerja.

Di sisi lain, lambatnya penjualan di Amerika Serikat (AS) saat ini mungkin mencerminkan kurangnya permintaan di pasar non-AS terhadap Apple.

Apple Vision Pro adalah “komputer realitas virtual pertama” milik perusahaan, sebuah perangkat yang menggabungkan teknologi realitas virtual dan realitas tertambah untuk menghadirkan pengalaman pengguna 3D yang sepenuhnya imersif.

Meski headset ini mendapat banyak sorotan media saat diluncurkan, namun tampaknya Apple belum menemukan peminat Vision Pro.

Selain itu, saat ini ada beberapa aplikasi populer di App Store yang tidak dapat digunakan di headset Apple Vision Pro.

Di sisi lain, produk ini mengemas banyak teknologi yang memudahkan segalanya.

Apple Vision Pro baru-baru ini ditampilkan membantu ahli bedah melakukan operasi penggantian bahu.

Menurut Gizmochina, Sabtu (6/4/2024), headset Apple ini menjadi sorotan usai digunakan dalam operasi penggantian bahu di Florida.

Institut Ortopedi Dr. G. Rotman Russell Huffman melakukan operasi kritis menggunakan Vision Pro. Operasi tersebut dilakukan di AdventHealth Surgical Center di Orlando, Florida, AS. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link