January 10, 2025
Banjir Demak Jadi Bukti Selat Muria Muncul setelah Hilang 300 Tahun? Ini Faktanya

Banjir Demak Jadi Bukti Selat Muria Muncul setelah Hilang 300 Tahun? Ini Faktanya

0 0
Read Time:2 Minute, 43 Second

harfam.co.id, Jakarta Kepala Departemen Geologi Kementerian Energi dan Mineral (ESDM) Muhammad Wafid merilis kasus restorasi saluran air Muria yang hilang sekitar 300 tahun lalu di sungai Demak.

Menurutnya, Terusan Muria yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Muria tidak bisa terbentuk di masa depan atau tercipta kembali melalui proses global yang kuat, seperti gempa tektonik besar.

“Di pesisir pantai Demak, laju penurunan tanah diperkirakan sekitar 5-11 cm/tahun. Banyak wilayah pesisir yang berada di bawah permukaan laut sehingga jika terjadi banjir dapat menyebabkan penurunan muka tanah di Demak dan sekitarnya, Muria. koridor, bukan berarti hal serupa akan terjadi lagi di masa depan. banyak dampaknya terhadap cuaca, seperti hujan lebat, gangguan usaha,” kata Wafid di Bandung, ditulis Minggu (24/4/2024).

Wafid menjelaskan, dinding dan struktur lapisan tanah di bawah permukaan sebagian besar berupa tanah liat lunak yang terkesan kedap air sehingga membutuhkan waktu lama hingga air keluar. Selain banjir, wilayah pesisir akan mengalami tingkat banjir yang lebih tinggi dan banjir yang berkepanjangan.

“Secara teori, Celah Muria bisa dibangun kembali, yaitu jika terjadi proses geologi yang kuat, misalnya gempa tektonik besar yang menyebabkan keruntuhan cepat (graben) menutupi wilayah yang luas,” kata Wafid. . Bagian bawah dunia

Menurut Wafid, penurunan permukaan tanah Graben tidak cukup untuk membangun kembali Jalur Muria. Kalaupun terjadi, akan membutuhkan waktu yang lama (permukaan daratan; ratusan hingga ribuan tahun) dan jumlahnya akan semakin berkurang dari Demak hingga Pati.

Informasi dasar berdasarkan penelitian yang dilakukan Survei Geologi menunjukkan bahwa laju penurunan permukaan tanah berbeda-beda, dimana wilayah pesisir lebih cepat dibandingkan daratan. “Salah satu alasan utama yang diajukan terhadap kemungkinan rekonstruksi Sungai Muria adalah terjadinya penurunan permukaan tanah secara besar-besaran seiring dengan naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim dan terganggunya pola aliran sungai akibat ketinggian air tanah. rendah di permukaan laut,” kata Wafid.

Meski sudah surut, namun air masih mengganggu aktivitas masyarakat Pantura di Jawa Tengah. Terakhir, jalur transportasi Kudus dan Demak, Jawa Tengah, hancur total pasca jebolnya Sungai Wulan. Kemudian, air disiramkan ke jalan tersebut sehingga wilayah Karanganyar Demak tergenang air setinggi 1,5 meter.

Badan Sungai Wulan yang sebelumnya diperbaiki Dinas PUPR tidak mampu menahan aliran air sungai, sepekan terakhir terjadi hujan deras. Pergerakan warga desa di DAS Demak terkena dampaknya.

Belakangan ini muncul permasalahan banjir Demak yang konon terkait dengan kebangkitan kembali saluran air Muria. Selat Muria sendiri merupakan selat kuno yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Kepulauan Muria. Teluk ini merupakan kawasan komersial utama, dengan kota-kota komersial seperti Demak, Jepara, Pati, dan Juwana.

Sekitar tahun 1657, sedimen sungai yang mengalir melalui teluk ini terbawa ke laut dan teluk ini menjadi dalam dan menghilang, sehingga Pulau Muria bergabung dengan Pulau Jawa.

Dari segi geografis, wilayah Semarang Utara, Demak, dan kaki Gunung Muria termasuk sempit. Jadi dataran Pulau Jawa dan Pulau Muria dipisahkan oleh laut yang disebut Selat Muria.

 

Penemuan jalur air Muria diperkuat dengan ditemukannya tulang hewan laut di situs arkeologi Patiyam, Kudus. Teluk Demak ini juga menjadi kota pelabuhan yang sibuk.

Terdapat juga pelabuhan-pelabuhan kecil di dekat jalur air, namun karena konflik politik, barang dipindahkan dari daerah dekat jalur air Muria ke pelabuhan Sunda Kelapa. 

Namun akibat ledakan dan erosi, kawasan tersebut berangsur-angsur berubah hingga saat ini.

Namun daratan tersebut telah terbentuk seperti sekarang, seperti vulkanisme, tektonik, dan sedimentasi. Dan konon menjadi tanda pulihnya sungai Muria.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link