December 30, 2024
Belajar dari Thailand dan Uganda, Memanfaatkan Olahraga untuk Meredam Kekerasan

Belajar dari Thailand dan Uganda, Memanfaatkan Olahraga untuk Meredam Kekerasan

0 0
Read Time:2 Minute, 9 Second

JAKARTA, harfam.co.id – Olahraga berperan memberikan alternatif baru bagi masyarakat rentan akibat konflik sosial di lingkungannya. Anak-anak dan remaja yang menjadi sasaran empuk kelompok konflik harus dilindungi. Begitu pula Pratana Samransk dan Kutu Sikh Abdu.

Pertana Samransk, Asia Project Manager Kenan Foundation di Pattani, Thailand, turut serta menjadi pembicara pada seminar internasional yang diselenggarakan bersama oleh United Nations Organization for Counter-Terrorism (UNOCT) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. 1-3 Oktober 2024 di Bali.

Ia menjelaskan, program olah raga Salat Pancake digunakan sebagai alat untuk memperkuat kohesi sosial dan melawan ekstremisme di wilayah Patani. Pemuda setempat dilibatkan dalam pelatihan anak-anak usia sekolah, laki-laki dan perempuan.

Permainan Pancake Silat dipilih bukan hanya karena dominasi etnis Melayu di wilayah Patani, namun juga karena bertujuan untuk membekali anak dengan kemampuan bela diri. Saat ini, mereka menjadi sasaran empuk untuk direkrut menjadi anggota kelompok separatis.

“Pertama, kami mengajarkan kepada generasi muda Salat Pancak sebagai alat bela diri. Kemudian kami mengunjungi masyarakat dan sekolah untuk menerima pelatihan. Salat Pancake meningkatkan rasa saling percaya masyarakat Patani,” kata Pratana.

Dari pengalamannya di bidang tersebut, Pratana merasakan besarnya dampak olahraga bagi generasi muda. Mereka mungkin merasa aman dari kontradiksi sosial di lingkungannya dan fokus mereka hanya pada praktik penebusan dosa.

Generasi muda dikenal sebagai pelatih dan mempunyai peranan penting di lingkungan Pratana. Mereka tidak hanya mengajarkan Salat Pankak kepada anak-anak, namun juga menjadi tempat yang aman dari suasana konflik.

Kereta api berlatih di desa-desa pengungsi

Sebagai pendiri dan direktur eksekutif Pengembangan Komunitas Terpadu Kato Ssekah Abdu (ICODI), ia bekerja untuk melatih para pelatih di desa-desa pengungsi di Uganda. Tujuan dari program ini adalah untuk memperkuat kohesi sosial di kalangan remaja dan anak-anak.

“Kami melatih generasi muda menjadi pelatih olahraga untuk membantu membangun kohesi masyarakat,” kata Kato yang turut serta menjadi pembicara dalam lokakarya melalui telekonferensi.

Kato mengatakan, program ini dilaksanakan karena pengungsi sangat rentan. Bukan hanya karena masalah fisik, tapi karena masalah mental. Olahraga juga dapat menjadi alternatif yang baik untuk meningkatkan interaksi sosial antar pengungsi.

“Anak-anak muda yang sebelumnya cenderung terlibat dalam ekstremisme berubah ketika mereka mengikuti olahraga. Mereka juga menanamkan semangat tersebut pada anak-anak muda lainnya.”

Inisiatif ICODI ini menunjukkan betapa pentingnya olahraga dalam memerangi kebencian, ekstremisme, dan ekstremisme. Sebab sebelum program ini dilaksanakan, menurut Kato, banyak anak muda Afrika yang tidak punya pilihan selain bergabung dengan kelompok ekstremis. 10 Alasan Mengapa Pushup Harus Menjadi Bagian Dari Rutinitas Latihan Anda Temukan 10 Alasan Mengapa Pushup Harus Menjadi Bagian Dari Rutinitas Latihan Anda. Dari membangun kekuatan hingga mendukung kesehatan tulang, semuanya ada di sini! harfam.co.id.co.id 20 Desember 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link