harfam.co.id, Jakarta – Kendaraan listrik atau New Energy Vehicle (NEVs) asal China dinilai berbahaya bagi kebakaran dan tidak aman dibandingkan NEV dari negara lain. Jadi seberapa amankah NEV dari Tiongkok?
Pada bulan Agustus 2024 Sebuah Mercedes-Benz EQE terbakar di tempat parkir di Seoul, Korea Selatan. Akibat kebakaran tersebut, 140 mobil rusak, 70 di antaranya rusak berat.
Akibat kejadian tersebut, Korea Selatan mempertimbangkan untuk melarang mobil listrik di tempat parkir bawah tanah.
Bahkan kejadian ini menimbulkan kekhawatiran Tiongkok tentang keamanan NEV. Dampak kuat dari insiden tersebut menyebabkan Hotel Radisson di Distrik Xiaoshan, Hangzhou melarang NEV memasuki tempat parkir bawah tanah. Hal ini dilaporkan oleh carnewschina.
Menurut berbagai sumber yang menyediakan data rating api, antara EV dan ICE (Internal Combustion Engine) sulit diukur dan hasilnya sangat bervariasi. Namun, secara umum, NEV tampaknya lebih aman dibandingkan kendaraan ICE dalam hal risiko kebakaran.
Seperti yang disebutkan Fast Technology, statistik menunjukkan bahwa insiden kebakaran NEV telah menurun dari 1,85 menjadi 10,000 pada tahun 2021. menjadi 0,96 per 10.000 pada tahun 2023.
Sayangnya, sumber data tersebut belum diungkapkan. Artikel tersebut juga menyatakan bahwa rasio kendaraan ICE adalah sekitar 1,5 per 10.000.
Namun jika melihat sumber lain, justru sebaliknya. Menurut Norwegia, kejadian kebakaran antara kendaraan berbahan bakar bensin dan solar atau kendaraan ICE empat hingga lima kali lebih tinggi dibandingkan kendaraan NEV.
Sementara itu, The Guardian menggunakan data dari Badan Darurat Sipil Swedia yang menyatakan hal tersebut pada tahun 2022 terdapat 3,8 kebakaran per 100.000 kendaraan pada kendaraan listrik atau hibrida dibandingkan dengan 68 per 100.000 kendaraan pada semua jenis bahan bakar.
Namun, The Guardian juga mengutip statistik keselamatan kebakaran Australia yang menyebutkan ada kemungkinan 0,0012 persen baterai mobil penumpang listrik terbakar, dibandingkan dengan 0,1 persen untuk mesin pembakaran internal atau kendaraan ICE.
NEV di Tiongkok tampaknya memiliki catatan keamanan yang lebih baik dibandingkan ICE dalam hal kebakaran. Namun masih belum jelas apakah NEV sama amannya dengan kendaraan listrik di tempat lain.
Namun, melihat hasil statistik Tiongkok, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan. Kemungkinan terjadinya hal tersebut karena angka-angka tersebut adalah untuk NEV yang meliputi BEV (Battery Electric Vehicles) dan PHEV (Plug-In Hybrid Electric Vehicles).
Artinya, statistik tersebut tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan beberapa statistik di negara lain. Selain itu, perbandingan antara PHEV dan BEV juga dapat mempengaruhi hasil sebenarnya.