September 21, 2024
Benarkah Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Nasi? Ketahui Takarannya dengan Baik

Benarkah Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Nasi? Ketahui Takarannya dengan Baik

0 0
Read Time:2 Minute, 17 Second

harfam.co.id, Di Jakarta, orang sering mengira dirinya mengidap gula darah tinggi dan diabetes jika tidak makan. Tapi Anda masih bisa makan nasi.

Menurut Inti Makaryani, ahli gizi Rumah Sakit Umum Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), nasi mengandung karbohidrat yang dibutuhkan tubuh; Ia menjelaskan, glukosa baik untuk otak dan energi. Berdasarkan Health.harfam.co.id Selasa (23/7/2024) Penderita diabetes tidak perlu menghindari nasi asalkan mengandung dosis yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Misalnya seseorang membutuhkan 1.700 kalori untuk sarapan, maka penderita diabetes bisa mengonsumsi setara dengan 100 gram dan 3/4 cangkir nasi putih. Tapi kalau tak mau makan nasi, ada pilihan lain, seperti 70 gram, tiga potong roti tawar. Inti juga menjelaskan transisi adalah ketika makanan digantikan oleh kelompok yang sama. Misalnya, jika Anda ingin makan nasi putih, namun hanya makan roti, maka roti tawar adalah pilihan yang baik.

Inti menegaskan, saran dokter diabetes dalam mengelola makanan laut patut menjadi acuan. Oleh karena itu, pasien diabetes bisa mengonsumsi nasi dan seafood dalam jumlah yang tepat, asalkan selalu memperhatikan petunjuk dokter. 

Produksi makanan laut perlu dipertimbangkan kembali. Salah satunya dengan menghindari gorengan. Sebagai gantinya, Anda harus menyiapkan hidangan dengan minyak. Anda juga harus mempertimbangkan jenis minyak yang digunakan dan dosisnya.

“Misalnya kita pakai minyak zaitun, minyak kelapa, atau santan. Tapi kita harus hitung dulu berapa banyak minyak yang bisa kita pakai,” kata Inti penuh pengertian.

Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah melebihi batas normal tubuh. Hal ini dikarenakan tubuh penderita diabetes tidak dapat memasukkan gula ke dalam sel dan menggunakannya sebagai sumber energi.

Akibatnya, gula dalam darah menjadi lebih banyak. Menurut Profesor Dr. Pradana Soewondo SpPD-KEMD, sekitar 70 persen penderita gula darah tinggi tidak mengetahui dirinya berada pada fase pradiabetes. Hanya 30 persen penderita gula darah tinggi yang akan mengalami gejalanya.

“Sekitar 70 persen masyarakat tidak mengetahui dirinya mengidap diabetes karena tidak memiliki gejala dan tidak dapat melakukan pekerjaannya,” kata Soewondo di Casting Kementerian Kesehatan.

Enam gejala diabetes yang dijelaskan Soewondo adalah sebagai berikut.

1. Frekuensi buang air kecil: Kadar gula darah yang tinggi dapat diturunkan dalam urin sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil dan meningkatkan jumlah urin.

2. Mulut kering: Diabetes seringkali menyebabkan mulut kering karena peningkatan kadar gula darah.

3. Rasa haus yang terus-menerus: Akibat peningkatan gula darah, rasa haus yang terus-menerus dapat menyebabkan kematian.

4. Lemah dan kekurangan energi: Sekalipun banyak gula dalam darah, tubuh menjadi lemah dan kehilangan energi karena tidak dapat masuk ke dalam sel dan digunakan sebagai kekuatan

5. Rasa lapar yang terus-menerus menyebabkan mengidam makanan: Penderita diabetes sangat lapar dan selalu mendambakan makanan.

6. Penurunan berat badan: Penurunan berat badan yang tidak diinginkan adalah gejala diabetes lainnya. Pada artikel ini kami akan mencoba menggunakan bahasa yang menarik dalam bahasa Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link