0
0
JUNG KULON – Badak jawa merupakan salah satu hewan unik dan kebanggaan Indonesia yang hampir punah. Diperkirakan jumlah badak jawa pada tahun 2024 hanya berjumlah 81 ekor.
Angka tersebut berdasarkan data terkini Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), satu-satunya habitat alami badak jawa yang tersisa di dunia.
Pada tahun 2023, populasi Badak Jawa masih tercatat sebanyak 82 ekor. Namun pada awal tahun 2024, seekor badak jantan bernama Samson ditemukan mati di dalam perangkap. Akibatnya, jumlah badak jawa berkurang menjadi 81 individu.
Meski populasinya masih sangat sedikit, namun upaya penyelamatan badak jawa terus dilakukan oleh berbagai kalangan, antara lain TNUK, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan lembaga swadaya masyarakat.
Upaya tersebut meliputi perluasan habitat badak, peningkatan patroli untuk mencegah perburuan liar, dan pengembangan program penangkaran.
Dengan upaya konservasi yang terus dilakukan, diharapkan populasi badak jawa akan terus bertambah di masa depan.
Badak jawa mempunyai nama latin Rhinoceros sondaicus. Badak Jawa dikenal sebagai salah satu dari dua spesies badak asli Indonesia.
Badak Jawa merupakan salah satu dari lima spesies badak yang tersisa di dunia. Berdasarkan data IUCN Red List, hewan ini berstatus Critically Endangered karena sebaran populasinya yang kecil, populasinya yang kecil serta tingkat risiko wilayah dan populasinya.
Salah satu ciri yang membedakan badak jawa adalah culanya hanya satu dan ukurannya kecil.
Ukurannya yang kecil inilah yang membedakannya dengan cula badak jawa.
Badak jawa memiliki berat antara 900 dan 2.300 kilogram. Sedangkan panjang tubuhnya 2 hingga 4 meter.
Badak jawa mempunyai bibir atas yang runcing. Ini membantunya mengambil daun atau ranting sebagai makanannya.
