November 13, 2024
Biznet Akui Ada Kebocoran Data, Benarkah Pelaku Peretasannya Karyawan Sendiri?

Biznet Akui Ada Kebocoran Data, Benarkah Pelaku Peretasannya Karyawan Sendiri?

0 0
Read Time:2 Minute, 26 Second

harfam.co.id, Jakarta – Pakar keamanan siber Teguh Aprianto melalui akun Twitter @secgron, Minggu (10/3/2024), mengumumkan data 380 ribu pengguna Biznet disebut-sebut bocor di dark web.

Jenis data yang bocor antara lain nama, email, NIK, NPWP, nomor telepon, alamat, dan lainnya.

Terkait keberadaan data tersebut, Biznet mengaku langsung melakukan penyelidikan untuk membuktikan kebenarannya dengan turut serta pihak berwajib.

Lalu apa hasil penyelidikannya?

CEO Biznet Bidang Penjualan Konsumen Adrianto Sulistyo mengakui memang ada kesenjangan (kebocoran data) yang berdampak pada perusahaan. Namun, tidak ada data sensitif pelanggan yang diungkapkan.

Hasil investigasi internal sudah dikirim ke Kementerian Komunikasi dan Informatika, namun belum final. Kami akui ada pembobolan data, namun tidak ada data sensitif yang diungkapkan, kata Andri kepada Tekno harfam.co.id di di sela-sela acara makan malam di Jakarta, Kamis (21/3/2024) malam.

Ia menambahkan, saat ini kesenjangan antar Biznet telah berhasil diatasi dan perusahaan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sebelumnya juga diumumkan bahwa 380.000 pelanggan Biznet dibocorkan oleh pelaku ancaman yang mengaku sebagai karyawan Biznet.

Karyawan ini diduga tidak mematuhi kebijakan FUP, kebijakan penggunaan wajar, atau batas penggunaan normal yang ditetapkan oleh Biznet.

Saat dikonfirmasi, Andri membantah dan menegaskan pelakunya bukan orang dalam, karyawan, atau mantan karyawan.

“Penyelidikan kami belum selesai, dan kami pastikan itu bukan orang biasa, baik karyawan Biznet maupun mantan karyawan,” tutupnya. 

Sebelumnya, Teguh Aprianto, pakar keamanan siber, membagikan gambar contoh data yang diduga milik pengguna Biznet yang dibocorkan.

Terlihat dari gambar, data pelanggan Biznet yang bocor meliputi Biznet ID, nama depan dan belakang, jenis kelamin, tanggal lahir, kewarganegaraan, NIK, email, dan nomor telepon.

Teguh juga mengatakan dalam cuitannya bahwa ia mengancam manajemen Biznet melalui pesan yang dikirimkan pejabat terkait kebocoran data tersebut.

Pelaku mengancam jika kebijakan FUP tidak dihapus pada tanggal 25 Maret, pelaku juga akan merilis data internal Biznet Gio, layanan cloud computing Biznet.

Pada pesan yang ditampilkan di akun tersebut tertulis bahwa Biznet telah menerapkan FUP untuk seluruh pelanggan Biznet Home. FPU ini membatasi akses internet bagi pelanggan sehingga tidak menggunakan limit internet bulanan 1TB.

“Orang-orang tidak menyukai FUP dan saya mendapat banyak keluhan dari pelanggan tentang masalah ini. Banyak juga keluhan dari karyawan lain tentang keputusan manajemen senior yang membatasi akses internet bagi pelanggan melalui FUP,” kata aktor tersebut.

Peretas juga mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan keputusan manajemen puncak yang membatasi kecepatan internet melalui FUP.

“Saya percaya Biznet harus menyediakan Internet unlimited kepada seluruh pelanggan. Saya mencoba meyakinkan top manajemen untuk mengubah keputusan mereka, namun mereka tetap bersikeras membatasi akses Internet pelanggan melalui FUP,” ujarnya.

Biznet mengatakan bahwa keselamatan dan keamanan data pelanggan sangat penting bagi perusahaan, dan akan melakukan yang terbaik untuk melindunginya. 

Biznet tidak akan segan-segan membawa permasalahan ini ke pengadilan jika terbukti seseorang (penjahat/hacker) telah melanggar hukum.

Oleh karena itu, jika terbukti ada yang melanggar hukum dan mencoba mengambil keuntungan, maka akan dilakukan oleh pihak yang berwajib dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku, kata Komunikasi Bisnis Biznet.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link