January 24, 2025
Bukan Salah Skuad, Erik ten Hag Tunjuk Satu Hal yang Jadi Penyebab Kehancuran Manchester United

Bukan Salah Skuad, Erik ten Hag Tunjuk Satu Hal yang Jadi Penyebab Kehancuran Manchester United

0 0
Read Time:2 Minute, 0 Second

harfam.co.id, Jakarta Manchester United sedang menghadapi masalah musim ini. Tim besutan Erik ten Hag itu berada di peringkat 6 klasemen Liga Inggris karena berhasil mengumpulkan 41 poin hanya dalam 24 pertandingan.

Bruno Fernandes dan rekan satu timnya kehilangan kesempatan untuk mempertahankan Piala Carabao ketika ditolak oleh Newcastle United pada 16 November. Sedangkan di Liga Champions, MU belum mencapai babak sistem gugur.

Para pemain, pelatih, dan pemilik klub semuanya mendapat kritik atas kegagalan Manchester United musim ini. Meski demikian, Erik ten Hag selaku pakar tim menilai ada penyebab lain menurunnya kesuksesan MU.

Mantan manajer Ajax Amsterdam ini menilai aturan Financial Fair Play (FFP) bertanggung jawab atas situasi ini. Menurutnya, instruksi tersebut mempengaruhi perilaku pihaknya dalam pemilihan pemain di bursa transfer.

“Di musim panas (2023), saya rasa kami menjalani musim yang sangat bagus. Kami finis ketiga (Liga Inggris), memenangi satu final (Piala Carabao), dan mencapai final (Piala FA),” kata Ten Hag. dilansir Metro.

“Yah, kami memilih untuk mendatangkan pemain muda untuk masa depan, dan itu ada hubungannya dengan FFP,” kata pelatih Manchester United itu.

“Itulah pilihan yang kami ambil. Anda tahu betul bahwa (pilihan) ini akan (membuat tim) membutuhkan waktu lebih lama sebelum bersaing dengan peringkat teratas Liga Inggris atau Liga Champions,” tegasnya.

Sayangnya pernyataan Erik ten Hag belum bisa dianggap sepenuhnya benar. Metro mencatat proyek Belanda menghabiskan dana sebesar 188 juta dolar untuk membeli tujuh pemain baru yang akan berusia sekitar 26 tahun pada musim panas 2024.

Yang miris, sebagian besar uang tersebut hanya terfokus untuk merekrut tiga pemain saja, yakni Andre Onana (43 juta poundsterling), Mason Mount (55 juta poundsterling), dan Rasmus Hojlund (72 juta poundsterling).

Survei UEFA bahkan menemukan bahwa Manchester United menjadi klub dengan klub termahal di dunia sepakbola pada tahun lalu. Sedangkan menurut daftar rookie, hanya Hojlund yang bisa dibilang masih muda dan belum berpengalaman.

Usai melakukan pembelian besar pada pertengahan tahun lalu, Manchester United harus sangat berhati-hati saat bergerak di bursa transfer musim panas 2024.

Ancaman Financial Fair Play (FFP) masih bisa menghambat penandatanganan Setan Merah meski ada bantuan dari investor baru klub, Sir Jim Ratcliffe.

MU mungkin tidak bisa membeli pemain mahal, kecuali bisa menyingkirkan pemain tak berguna dengan biaya transfer besar, seperti Jadon Sancho, Antony, Donny van de Beek, dan Mason Greenwood.

Alhasil, CEO INEOS membuat rencana agar tim MU tetap kompetitif di masa depan, yakni fokus mendatangkan pemain yang tepat dengan harga murah dari pemain baru atau merek yang mendekati akhir kontrak.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link