harfam.co.id, JAKARTA – Pemerintah Argentina meminta maaf kepada Prancis usai kasus rasisme pemain yang dilakukan kiper tim Tango.
Sebuah laporan AFP pada hari Sabtu memicu kemarahan setelah Wakil Presiden Victoria Villarreal menyebut negara Eropa itu sebagai “penjajah” dan rakyatnya “munafik” karena menuduh mereka melakukan rasisme terhadap pemain tim nasional AS. Pemain tim Tango pada perayaan Juara Copa America
Presiden Argentina Javier Milli mengatakan pada hari Jumat bahwa perusahaannya telah mengirim pejabat senior ke kedutaan Perancis untuk memastikan bahwa komentar marah Victoria Villarreal di media sosial dilakukan secara pribadi.
Tidak ada negara kolonial yang mengancam kita dengan dukungan Victoria terhadap aktor Argentina Enzo Fernandez.
Sementara itu, FIFA telah meluncurkan penyelidikan terhadap nyanyian rasis yang dilakukan penyerang Prancis Kylian Mbappe. Enzo Fernandez dan rekan satu timnya menyebut Mbappe sebagai pesepakbola penyelamat Prancis.
Dalam postingan di halaman Instagram-nya pada hari Rabu, Enzo Fernandez meminta maaf kepada semua orang yang terlibat dalam video tersebut dan berjanji untuk menentang diskriminasi.
Sementara itu, hubungan diplomatik kedua negara telah dilakukan terkait acara tersebut pada hari-hari sebelum mereka bertolak ke Paris untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade.
Juru bicara Presiden Manuel Adorni mengatakan hubungan diplomatik dengan Prancis akan tetap terjalin.
Menteri Olahraga Argentina, Julio Garro, dipecat minggu ini karena efek domino dari kasus tersebut, dan mengatakan bahwa kapten Lionel Messi dan Asosiasi Sepak Bola Argentina harus meminta maaf atas lagu tersebut.