PARIS – Sejak Olimpiade 2024 digelar di Paris, Prancis akan semakin banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Salah satu penunjang acaranya adalah angkutan umum, kota Paris mempunyai banyak sejarah.
Seperti Schneider Brillie P2 yang pertama kali muncul pada tahun 1906, ini merupakan bus tingkat pertama di dunia yang diluncurkan di Paris, Prancis.
Bus ini dirancang sebagai bus tingkat untuk mengangkut lebih banyak penumpang dan menggantikan bus tingkat yang ditarik kuda.
Seperti trem dan bus, Schneider Brillie P2 merupakan bus tingkat dengan dua kelas perjalanan. Dimana kelas satu berada di dalam kabin bus dan kelas dua berada di luar atau di atas.
Seperti dilansir Autopro, kendaraan jenis ini ditarik pada tahun 1911 karena salah satu kendaraannya terbalik di Place de l’Etoile. Akibat kejadian ini, Schneider Brillie P2 kehilangan dek atasnya dan berganti nama menjadi P3.
Namun RATP mencoba lagi pada tahun 1966 dengan dua tingkat pada dua jalur di Paris. Ini menyangkut prototipe yang dibuat oleh Berliet (tipe E-PCMR). Bus tersebut mulai beroperasi pada tahun 1966 dengan pesanan 25 kendaraan.
Armada produksi pertama armada ini mulai dioperasikan mulai 19 Juni 1968 di jalur 94, Gare Montparnasse – Levallois. Pada 17 Februari 1969, jalur 53, Opera – Porte d’Asnieres dilengkapi dengan model ini. Namun masalah lalu lintas menyebabkan RATP akhirnya meninggalkan kendaraan tersebut pada tahun 1977.
Pasalnya, bus jenis ini tidak sesuai dengan struktur jaringan Paris, haltenya terlalu berdekatan sehingga menyulitkan orang untuk naik. Itu sebabnya tidak ada jalur angkutan umum di Paris yang menggunakan kereta bertingkat.
Schneider Brillie P2 menggunakan 40 hp. Mesin BrilliƩ 4 silinder dengan putaran 800-1.000 rpm dengan bore 125 mm dan stroke 140 mm serta mampu menghasilkan tenaga 40 hp. kekuasaan
Gearbox memiliki tiga gigi maju dan satu gigi mundur. Pada kecepatan maksimal 1000 rpm di gigi satu, Schneider-BrilliƩ mampu mencapai kecepatan maksimal 5,65 km per jam, 11,3 km per jam di gigi kedua, dan 20,2 km per jam di gigi ketiga.
Tangki bahan bakarnya berkapasitas hingga 100 liter dan diisi dengan bensin atau benzene (produk tar batubara yang dicampur dengan bensin yang digunakan sebagai bahan bakar).
Tanpa beban, mobil mengkonsumsi bahan bakar 35-40 liter untuk menempuh jarak 100 km, sedangkan dengan beban membutuhkan 73-77 liter untuk menempuh jarak yang sama.