0
0
JAKARTA – BYD baru saja melaksanakan penarikan kembali puluhan ribu unit Dolphin dan Atto 3 di China. Bagaimana dengan konsumen di Indonesia?
PT BYD Motor Indonesia memastikan unit yang terjual di Indonesia tidak terkena dampak kampanye tersebut. Namun pihaknya berinisiatif melakukan penyelidikan.
Manajer Pemasaran dan Komunikasi PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan mengatakan, penarikan tersebut hanya untuk pasar domestik China. Unit yang terkena dampak juga hanya untuk batch tertentu yang diproduksi khusus untuk pasar China.
“Ada (penyelidikan), sekarang kami sangat terbuka dengan kondisi perbaikan yang terjadi di lapangan. Tim aftermarket turun langsung mengecek, dengan bantuan masyarakat, jika ada kendala akan dilakukan kegiatan perbaikan, kata Luther kepada wartawan di Bekasi, Senin (7/10/2024).
Luther menjelaskan bahwa inisiasi ini merupakan upaya berdedikasi dari departemen kendali mutu BYD. Pihak Anda akan tetap menjalankan fungsinya untuk memantau kualitas produk bahkan setelah mobil tersebut terjual dan sampai di tangan konsumen.
Intinya BYD adalah perusahaan riset dan teknologi, keselamatan dan kenyamanan selalu menjadi prioritas utama. Jika hasil penelitian memerlukan pengembangan atau perbaikan, itu adalah bentuk tanggung jawab yang harus diemban, ujarnya.
Menurut CNevpost, penarikan ini terkait dengan masalah pada power steering elektrik berbantuan kolom (CEPS).
Kapasitor pada papan sirkuit unit kontrol di beberapa kendaraan yang termasuk dalam penarikan ini dapat menimbulkan retakan mikro.
Saat kendaraan digunakan, retakan kecil ini dapat bertambah dan menyebabkan korsleting. Hal ini dapat menyebabkan kapasitor menjadi terlalu panas, terbakar, atau bahkan menimbulkan kebakaran besar.
