harfam.co.id, Jakarta – Penggunaan sepeda motor listrik kini sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat Indonesia. Meski populasinya masih belum sebesar kendaraan roda dua berbahan bakar bensin, kendaraan ramah lingkungan ini mulai bisa menjadi alternatif.
Aspek terpenting yang harus diperhatikan pemilik sepeda motor listrik adalah baterai. Perawatan penyimpanan energi ini adalah kuda besi ramah lingkungan jika dilakukan dengan benar
Tentunya motor listrik ini selalu bekerja maksimal.
Penting untuk mengetahui dasar-dasar tentang aki sepeda motor listrik Anda. Jenis baterai apa yang digunakan, berapa kapasitasnya dan bagaimana cara kerjanya?
Hal ini akan membantu pemilik sepeda motor listrik merencanakan strategi perawatan yang tepat.
Ketahui jenis dan kapasitas baterai
Sebagian besar sepeda motor listrik menggunakan baterai lithium-ion karena keunggulannya dalam hal kapasitas energi, masa pakai yang lama, dan bobot yang relatif rendah.
Namun, beberapa model mungkin menggunakan jenis baterai lain seperti baterai polimer litium atau baterai ion logam.
Ketahui kapasitas baterai sepeda motor listrik Anda, diukur dalam kilowatt-jam (kWh).
Mengetahui kapasitas ini penting untuk mengoptimalkan penggunaan baterai dan mencegah penggunaan berlebihan yang dapat merusak masa pakai baterai.
Mengutip berbagai sumber, berikut tips merawat aki sepeda motor listrik:
Kesalahan yang umum terjadi adalah mengabaikan kondisi baterai saat pengisian.
Isi daya baterai saat tingkat daya sekitar 20-30%, dan selalu hindari pengisian penuh.
Mengisi daya terlalu sering dapat mempercepat penipisan baterai. Pengisian daya yang berlebihan dapat merusak baterai dan memperpendek umurnya.
Gunakan pengisi daya asli yang dirancang khusus untuk sepeda motor listrik Anda dan pastikan untuk menghentikan pengisian daya segera setelah baterai mencapai kapasitas penuh.
Ada dua jenis baterai yang umum digunakan pada sepeda motor listrik di Indonesia, yakni Sealed Lead Acid (SLA) dan Lithium.
Sepeda motor listrik yang menggunakan baterai SLA umumnya dijual dengan harga lebih murah dibandingkan sepeda motor listrik dengan baterai lithium. Dari segi karakteristik, SLA itu seperti aki kering, jadi kalau dipakai hati-hati umurnya pendek, bisa lebih dari 2 tahun.
Baterai litium untuk sepeda motor listrik memiliki kepadatan energi yang tinggi sehingga dapat menyimpan energi dalam jumlah besar dibandingkan baterai jenis lainnya sehingga memungkinkan pengguna menggunakan sepeda motor listrik lebih lama sebelum perlu mengisi ulang baterainya.
Selain bentuknya yang ringkas, baterai litium memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan baterai jenis lainnya. Dengan perawatan yang baik mereka bisa bertahan selama beberapa tahun.
Secara umum, aki sepeda motor listrik merupakan komponen sepeda motor listrik yang paling mahal. Berikut beberapa perkiraan harga aki sepeda motor listrik seperti dilansir dari unitedmotor.co.id: 1. Aki Asam Timbal
Baterai asam timbal umumnya dijual dengan harga yang lebih terjangkau. Harganya berkisar Rp 1.500.000 hingga Rp 7.500.000 tergantung kapasitas dan merk. Namun, baterai timbal-asam bersifat berat, berumur pendek, dan memiliki kapasitas rendah dibandingkan jenis baterai lainnya. 2. Baterai litium ion (Li-ion).
Baterai lithium-ion adalah pilihan umum pada sepeda motor listrik. Harga baterai lithium-ion berkisar antara Rp4.500.000 hingga Rp15.000.000 atau lebih, tergantung kapasitas, merek, dan kualitas. Baterai Li-ion memiliki bobot lebih ringan, masa pakai lebih lama, dan kapasitas lebih tinggi dibandingkan baterai asam timbal. 3. Baterai litium besi fosfat (LiFePO4).
Baterai LiFePO4 adalah versi teknologi litium dengan masa pakai lebih lama dan daya tahan lebih tinggi. Dengan keunggulan tersebut, harga aki sepeda motor listrik LiFePO4 secara umum lebih tinggi, berkisar Rp10.000.000 hingga Rp40.000.000 tergantung kapasitas dan merek.
Melihat harga yang disebutkan di atas, sepertinya aki sepeda motor tidak murah bukan? Harga baterai sepeda motor listrik relatif mahal karena beberapa faktor yang mempengaruhinya. Mengapa harganya begitu mahal? Berikut beberapa alasannya. 1. Teknologi yang digunakan
Baterai sepeda motor listrik biasanya menggunakan teknologi canggih seperti baterai lithium-ion atau lithium iron phosphate (LiFePO4). Teknologi ini dirancang khusus untuk memberikan kinerja yang baik dan daya tahan yang tinggi, meskipun biaya produksinya tinggi. 2. Kapasitas dan kualitas
Kapasitas baterai (diukur dalam kilowatt-jam atau kilowatt-jam) dan kualitas baterai mempengaruhi harga. Baterai berkapasitas lebih besar atau kualitas lebih baik harganya lebih mahal. 3. Bahan untuk menyiapkannya
Baterai menggunakan bahan seperti litium, kobalt, nikel, dan tembaga. Oleh karena itu, harga baterai sepeda motor listrik di pasaran otomatis terdampak akibat fluktuasi harga bahan baku tersebut di pasar dunia. 4. Melakukan penelitian dan pengembangan
Investasi dalam penelitian diperlukan untuk mengembangkan baterai yang lebih efisien, lebih tahan lama, dan lebih aman. Biaya ini biasanya diperhitungkan saat produsen menentukan harga jual baterai. 5. Daya tahan dan kinerja baterai
Baterai khusus sepeda motor listrik biasanya dirancang untuk masa pakai yang lama. Selain itu juga dibuat dengan kemampuan mempertahankan performa yang baik selama bertahun-tahun. Tentu saja hal ini juga membutuhkan teknologi dan material khusus yang menyebabkan harga mahal. 6. Faktor permintaan dan penawaran
Dengan tumbuhnya pasar kendaraan listrik di berbagai negara, permintaan baterai untuk sepeda motor listrik terus meningkat. Peningkatan permintaan ini tentunya akan mempengaruhi harga juga.