December 21, 2024
Dampak Ngeri Judi Online untuk Kesehatan Mental, Bisa Sampai Depresi

Dampak Ngeri Judi Online untuk Kesehatan Mental, Bisa Sampai Depresi

0 0
Read Time:2 Minute, 15 Second

harfam.co.id, Jakarta Game online atau judol memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan, termasuk kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, bahkan pikiran untuk bunuh diri. Hal tersebut diungkapkan Novi Poespita Candra, psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Game online mempengaruhi kesehatan mental karena berpotensi menimbulkan gangguan mental seperti kecemasan, depresi, ketidakberdayaan bahkan pikiran untuk bunuh diri,” kata Novi.

Dari segi kesehatan fisik, hal ini juga berdampak. Novi menjelaskan, game online juga berdampak pada aspek kesehatan lainnya, termasuk kesehatan fisik akibat kelelahan kronis, dan kesehatan emosional, karena pecandu game online cenderung sensitif.

Dari sudut pandang kesehatan sosial, terdapat juga dampak dari game online. Seseorang yang dianggap kecanduan judi online biasanya tertutup dalam pergaulan dan pergaulan.

Belum lagi kesehatan finansial yang juga terpuruk akibat utang yang menggunung. Dalam beberapa kasus, para penjudi online seringkali menggunakan orang terdekat sebagai penjamin utangnya tanpa izin dari kerabat atau keluarga.

“Mereka sering berbohong karena punya banyak hutang atau kredit. Mereka juga lebih rentan bermasalah dengan orang yang dicintai sehingga rentan konflik,” kata Novi, mengutip Antara. Kelola orang-orang tercinta yang kecanduan judi online

Menghadapi anggota keluarga dan orang-orang yang kecanduan game online, mereka memerlukan dukungan support system untuk melewatinya. 

Novi mengatakan, kesadaran diri diperlukan untuk keinginan berinteraksi atau berdialog guna menemukan akar permasalahan dan cara mengatasinya.

Jika perjudian online didorong oleh motif ekonomi, segera cari solusi dan atasi masalahnya.

Namun jika masalahnya berkaitan dengan kesenangan, maka perlu membatasi aksesnya dan mengarahkannya ke aktivitas lain yang lebih produktif dan bermakna seperti ibadah atau meditasi.

Dengan begitu, seseorang yang kecanduan judi online diharapkan bisa menemukan makna dan bahagia.

 

Kemudian bantu orang tersebut bergabung dengan komunitas yang menarik atau berharga. Sehingga pikirannya bisa disibukkan dengan hal-hal baru dan menyenangkan. 

“Anda juga bisa mengikuti kegiatan positif atau komunitas belajar lainnya. Jika semua upaya sudah dilakukan namun belum maksimal, Anda bisa mencari bantuan profesional seperti psikolog untuk membantu Anda,” kata Novi.

Ketua Satgas Pemberantasan Game Online Hadi Tjahjanto mengungkapkan, dua persen dari total pemain game online di Indonesia adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun. Dua persen ini mewakili sekitar 80.000 anak.

“Korban di masyarakat, menurut demografi pemain game online, adalah 2 persen dari pemain yang berusia di bawah 10 tahun.” Totalnya yang ditemukan 80.000,” kata Hadi dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Hukum. pekerjaan. dan Kantor Keamanan, Rabu (19 Juni 2024).

Selain itu, 11% penjudi online berusia 10-20 tahun. Jumlah ini sekitar 440.000 orang.

Sedangkan 13 persen tercatat berusia antara 21 dan 30 tahun, sehingga totalnya mencapai 520 ribu.

Pemain judi online terbanyak adalah masyarakat yang berusia antara 30 dan 50 tahun yaitu 40 persen yaitu 1.640.000 dan sisanya 34 persen yaitu 1.350.000 orang berusia di atas 50 tahun.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link