harfam.co.id, Jakarta – Perekonomian global sedang kurang baik. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah akibat perang Iran dan Israel serta ketidakpastian penurunan Federal Funds Rate (FFR) menjadi dua penyebab terjadinya perubahan perekonomian dunia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wardjio menjelaskan, meski menghadapi berbagai tantangan, perekonomian Indonesia merupakan salah satu negara emerging market (EME) terkuat yang menghadapi dampak arus internasional akibat ketidakpastian tersebut.
Hal ini dipastikan melalui kebijakan moneter dan fiskal yang hati-hati dan terkoordinasi erat. Untuk memperkuat stabilitas eksternal tersebut, komitmen kuat Bank Indonesia terhadap stabilisasi nilai tukar menjadi komponen utama.
“Kami akan terus menstabilkan rupee melalui intervensi mata uang dan tindakan lain yang diperlukan,” jelas Perry pada sesi IMF di Bank Dunia di Washington, Amerika Serikat (AS), menurut keterangan tertulis. . Jumat (19.04.2024).
“Demikian pula, pengelolaan aliran portofolio asing yang ramah pasar, termasuk operasi valuta asing ‘berbasis pasar’ dan integrasi pasar uang, mendukung stabilitas eksternal perekonomian Indonesia,” tambahnya.
Seperti diketahui, rupee melemah sejak pekan lalu. Depresiasi rupee mencapai 16 ribu per dolar.
Rupee turun 84 poin, atau 0,52 persen, menjadi US$16.263 dibandingkan US$16.179 sebelumnya pada Jumat pagi.
Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede menjelaskan pelemahan rupiah dipengaruhi oleh kuatnya indikator perekonomian Amerika Serikat dan dapat menyebabkan sikap terbuka Bank Sentral Amerika Serikat untuk mempertahankan kebijakan suku bunganya.
“Investor sedang menganalisis data ekonomi terkini, seperti klaim pengangguran dan indeks Philadelphia Fed, yang menunjukkan perekonomian AS stabil,” kata Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank of Jakarta.
Josua mengatakan indeks dolar AS pulih dari 106,16 atau 0,01 persen pada Kamis, 18 April 2024, mendekati level tertinggi dalam lima bulan.
Jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran di Amerika Serikat tidak berubah dari minggu sebelumnya sebesar 212 ribu untuk pekan yang berakhir 18 April 2024, di bawah ekspektasi pasar sebesar 215 ribu.
Pada bulan April 2024, indeks imbal hasil Fed Philadelphia naik 12 poin menjadi 15,5, mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 1,5.
Ini merupakan pertumbuhan indeks selama tiga bulan berturut-turut dan merupakan level tertinggi sejak April 2022.
Alhasil, imbal hasil UST 10-tahun naik menjadi 4,6 persen, yakni 4,63 persen pada 16 April 2024, mendekati level tertinggi dalam lima bulan di 4,67 persen.
“Rangkaian indikator ekonomi AS yang kuat mendukung sikap dovish The Fed,” kata Joshua.
Kekhawatiran terhadap inflasi tetap ada ketika para pengambil kebijakan di Bank Sentral AS, atau The Fed, menekankan pentingnya The Fed untuk lebih percaya diri terhadap inflasi sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga kebijakan.
Ia memperkirakan rupee akan bergerak antara 16.050 hingga 16.250 USD.