January 23, 2025
Dilarang Makan Ini untuk Asam Urat! Tips Mencegah Peradangan ala dr Zaidul Akbar

Dilarang Makan Ini untuk Asam Urat! Tips Mencegah Peradangan ala dr Zaidul Akbar

0 0
Read Time:3 Minute, 45 Second

harfam.co.id, Jakarta – Asam urat merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh penumpukan asam urat di dalam tubuh. Bila kadar asam urat terlalu tinggi, persendian bisa terasa terbakar, disertai rasa sakit yang hebat. Untuk mencegah kondisi ini semakin parah, pola makan menjadi pertimbangan utama.

Menurut Dr. Zaidul Akbar, makanan yang mengandung lemak trans atau lemak jahat menjadi salah satu pemicu utama naiknya asam urat. Contohnya adalah gorengan yang sebaiknya Anda hentikan konsumsinya. Asam urat pada dasarnya disebabkan oleh peningkatan asam urat dan salah satu sumbernya adalah produk yang mengandung lemak trans, ujarnya. Apa yang tidak boleh Anda makan jika Anda menderita asam urat?

Menurut Dr. Zaidul Akbar, berikut daftar makanan yang dilarang dikonsumsi penderita asam urat karena dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dan pembengkakan: 1. Gorengan.

Kandungan lemak trans pada gorengan dapat berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan dan menyebabkan peningkatan kadar asam urat. 2. Produk tepung

Makanan seperti roti dan permen sebaiknya dikurangi karena dapat merangsang produksi asam urat berlebihan. 3. Nasi

Tingginya kadar karbohidrat pada nasi dapat meningkatkan risiko peningkatan asam urat dalam tubuh, apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. 4. Gula pasir

Gula pasir diketahui memperburuk peradangan sehingga penggunaannya sebaiknya dikurangi atau dihentikan. 5. Daging merah

Kaya akan purin, daging merah menjadi salah satu sumber utama peningkatan asam urat. Lebih baik memilih sumber protein lain yang sehat.

Menghindari makanan di atas dapat membantu pasien asam urat mengatasi gejala, mengurangi rasa sakit, dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

 

Bagi penderita asam urat, mengonsumsi makanan yang dapat membantu menyeimbangkan kadar asam urat dan mencegah peradangan sangat dianjurkan. Berikut beberapa pilihan makanan yang direkomendasikan: 1. Makanan Pembangun Alkalin

Makanan yang bersifat basa membantu menurunkan keasaman tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya peradangan. Contoh makanan tersebut antara lain sayuran berdaun hijau, seperti bayam, seledri, dan mentimun.

Resep spesial: Kacang panjang dan seledri

Dr. Zaidul Akbar merekomendasikan campuran campuran kacang panjang dan seledri sebagai minuman sehat untuk menyeimbangkan kadar asam urat. 2. Air

Konsumsi air yang cukup sangat penting untuk mendukung proses detoksifikasi. Minumlah setidaknya 2-3 liter air sehari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mendukung fungsi ginjal. 3. Labu pahit dan lemon

Kedua bahan herbal ini diketahui bermanfaat membantu mengontrol kadar asam urat. Pare bisa dimakan sebagai sayur, sedangkan lemon bisa dijadikan teh atau minuman herbal. 4. Buah-buahan mengandung sedikit purin

Buah-buahan seperti apel, ceri, dan stroberi mengandung antioksidan dan dapat membantu mengurangi peradangan. Ceri khususnya mengandung bahan alami yang membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah. 5. Lemak sehat

Lemak sehat seperti yang terdapat pada alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan (dalam jumlah sedang) dapat menjadi sumber energi yang baik tanpa meningkatkan kadar asam urat.

Dengan memilih makanan yang tepat, penderita asam urat tidak hanya dapat mengatasi gejalanya, tetapi juga mencegah serangan yang sering terjadi dan masalah lainnya.

Asam urat tidak hanya dipengaruhi oleh pola makan, tetapi juga faktor lain, seperti dijelaskan oleh Dr. Alvin Nursalim, Sp.PD: 1. Gangguan metabolisme

Tubuh secara alami memproduksi purin, yang biasanya dikeluarkan melalui feses dan urin. Namun masalah metabolisme dapat menghambat proses tersebut sehingga purin menumpuk dan menyebabkan peningkatan asam urat. 2. Penggunaan obat-obatan

Beberapa obat, seperti diuretik dan aspirin, dapat mencegah pembuangan asam urat, yang menyebabkan tingginya kadar asam urat dalam tubuh.

Selain pola makan yang tidak sehat, kelebihan berat badan atau obesitas juga menjadi faktor penting penyebab peningkatan asam urat. Kondisi ini menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak asam urat, sementara ginjal kesulitan membuang kelebihannya. Akibatnya terjadi penumpukan asam urat yang bisa menyebabkan peradangan sendi.

Riwayat keluarga juga berperan besar dalam meningkatkan risiko asam urat. Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit asam urat mempunyai peluang lebih tinggi untuk tertular. Faktor genetik ini meningkatkan kemungkinan terkena asam urat, terutama dengan gaya hidup yang tidak sehat.

Konsumsi alkohol dan minuman yang mengandung fruktosa, seperti minuman bersoda, juga menjadi penyebab utama asam urat. Alkohol mengganggu proses pembuangan asam urat, sedangkan fruktosa meningkatkan produksi purin dan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengeluarkannya.

Menurut Dr. Alvin, kombinasi keduanya meningkatkan risiko peningkatan asam urat dalam darah yang dapat menyebabkan peradangan.

Rasa lapar juga menjadi faktor penyebab naiknya asam urat yang sering diabaikan. Ketika tubuh kekurangan asupan makanan, metabolisme beralih menggunakan jaringan kaya purin, yang pada akhirnya meningkatkan kadar asam urat.

Selain itu, kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal dan kanker, dapat dikaitkan dengan tingginya kadar asam urat. Kedua kondisi ini mengganggu kemampuan tubuh mengatur kadar asam urat sehingga memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko peradangan.

Untuk mencegah asam urat, penting untuk mengelola faktor risiko tersebut. Selain menjaga pola makan yang sehat, dianjurkan untuk berolahraga secara teratur, menjaga berat badan yang sehat dan berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan secara umum.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link