JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani merespons maraknya situasi di Departemen Bea dan Cukai. Kegiatan tersebut antara lain berupa penyerahan sepatu, gambar robotik, dan penanganan perlengkapan sekolah khusus (SLB).
Pertama, terkait penyerahan sepatu dan penyerahan gambar bergerak (Robotik), kedua kasus ini serupa yaitu ada aduan keputusan kerja dan pajak atas penyerahan tersebut, kata Sri di akun Instagram miliknya sendiri. ungkapnya, Senin (29/4/2024). ).
Dalam kedua kasus tersebut, tampaknya penyedia jasa (PJT) melaporkan harga yang lebih rendah dari harga sebenarnya. Oleh karena itu, otoritas BC menyesuaikan perhitungan pajak dan pajak luar negeri.
Namun permasalahan ini sudah teratasi karena pajak dan bea masuk sudah dibayar sehingga masyarakat penerima barang sudah menerima barangnya, tambah Sri.
Selain itu, terkait penyerahan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang sudah diberitahukan PJT seperti penyerahan 20 produk impor berupa keyboard pada Oktober 18 Februari 2022. Namun pihak berwenang tak melanjutkannya. Jika tidak ada informasi, produk dipilih dari produk tidak terkontrol (BTD).
Kemudian di media sosial Twitter/
“Saran saya jelas, saya minta Bea dan Cukai terus meningkatkan pelayanan dan bekerja dengan baik dalam menginformasikan kepada masyarakat tentang aturan-aturan dari berbagai instansi/organisasi yang harus dipatuhi BC sebagai aturan hukum yaitu keamanan perbatasan. , penggalangan dana, dukungan bisnis dan layanan bisnis, “katanya.
Ia juga meminta Bea Cukai dan Pajak bekerja sama dengan mitra terkait agar pelayanan dan solusi di daerah dapat cepat, akurat, dan berupaya menjamin keamanan masyarakat.
“Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah dan terus membantu memberikan pemikiran serta dukungan lainnya agar pelayanan dan operasional Bea Cukai dan Kementerian Keuangan terus berjalan,” jelas Sri Mulyani.