JAKARTA – Langkah pemerintah Indonesia dalam mewujudkan misi Indonesia Emas 2045 disambut baik oleh para pelaku usaha tanah air, salah satunya Johnny Rosadi. Pengusaha asal Kota Bandung ini meyakini pesantren yang jumlahnya ribuan di Tanah Air, berperan besar sebagai pilar dan kekuatan ekonomi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Sebagai langkah awal, Johnny Rosadi memulai “Quran Hour in Indonesia”, sebuah acara besar-besaran tahunan yang diadakan secara rutin dan bertujuan untuk menghubungkan hati seluruh umat Islam dengan Al-Quran.
Baca Juga: Pramuka Tak Dibutuhkan Lagi Untuk Menyangkal Visi Indonesia Emas 2045
Selain mengajak umat Islam untuk mengakses Al-Qur’an, mengikuti ajaran mulianya dan beramal shaleh sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an, acara ini juga merupakan forum untuk menyusun agenda yang komprehensif. Tujuan kemandirian ekonomi rakyat dalam rangka menyambut Indonesia 2045.
Sementara itu, Jam Quran se-Indonesia kali ini berlangsung Kamis (28/3) lalu di Masjid Istiklal Jakarta. Acara diawali dengan seminar dan workshop bertajuk “Membuka Jalan Kemandirian Ekonomi Rakyat Menuju Indonesia Emas 2045”. Ribuan santri dari pesantren dan umat Islam turut serta dalam acara tersebut dan turut hadir Wakil Presiden RI KH Maruf Amin.
Berbagai organisasi antara lain Córdoba Córdoba, Nur Koran Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Himpunan Ekonom Bisnis Pesantren (Hebitran) dan Bank Indonesia turut berkontribusi menyukseskan acara tersebut.
“Tahun ini kami bekerja sama dengan berbagai pihak, kami fokus untuk mewujudkan agenda komprehensif kemandirian ekonomi umat melalui ekonomi pesantren untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” kata Johnny Rosadi, Senin (1/8). /1/1). 1). 4).
Menurut Johnny, potensi ekonomi pesantren sangat besar dan menjanjikan. Oleh karena itu, diperlukan terobosan dan dukungan tulus dari berbagai elemen untuk menghidupkan kembali perekonomian pesantren, khususnya pemerintah.
“Kami berharap pemerintah memperkuat kelembagaan perekonomian masyarakat khususnya perekonomian pesantren dalam hal pendidikan, validasi, promosi dan advokasi, memberikan ruang kontribusi dan partisipasi lembaga ekonomi pesantren. pergi Sekolah dalam Pembangunan Ekonomi Nasional. “Dan yang terpenting, mempercepat lahirnya regulasi yang mendorong kemandirian ekonomi pesantren,” imbuhnya.
Untuk memulai program penguatan perekonomian pesantren, Johnny Rosadi dan tim akan segera mendirikan pesantren di banyak wilayah Indonesia dan fokus pada penguatan basis lembaga ekonomi dan barang-barang premium