harfam.co.id, Supermodel Jakarta Claudia Schiffer membawa kucingnya ke pemutaran perdana film Argylle pekan lalu. Schiffer membawa kucingnya dengan tas khusus agar wanita tersebut bisa menggendong kucing bernama Chip dari Jerman di punggungnya.
Pada pemutaran perdana film yang menampilkan Chip, Schiffer berpose dengan kucing abu-abu yang tampak mengintip dari sisi transparan tas kuning.
Bagi sebagian orang, aksi Schiffer berpose bersama Chip memang menggemaskan. Namun, dokter hewan mengkritik tindakan pria berusia 53 tahun itu karena membawa hewan peliharaan di dalam tas dapat membuat kucing stres.
“Kucing adalah hewan yang sangat teritorial. Mereka menyukai kebebasan bergerak. Jika Anda menempatkan mereka di ruang kecil dan terbatas dan membawanya ke lingkungan baru dan asing, jika tidak perlu, kemungkinan besar mereka akan menimbulkan stres, ketakutan, dan kecemasan serta tidak akan memberikan apa-apa. manfaatnya,” kata dokter hewan Alison Richards, kepala layanan klinis di Cats Protection. Tidak perlu membawa chip ke pemutaran perdana film
Cats Protection mengklaim bahwa Claudia Schiffer sebenarnya tidak perlu membawa Chip ke pemutaran perdana film dengan hewan berkaki empat itu. Keputusan Schiffer untuk mengasuh Chip dianggap lebih mengkhawatirkan penampilannya dibandingkan kesejahteraan hewan peliharaannya.
“Kucing adalah makhluk hidup dan tidak boleh dijadikan aksesoris fesyen. Kami sangat menghimbau pemilik untuk tidak membawa kucingnya dalam wadah gelembung, seperti yang ditunjukkan dalam film,” kata Richards seperti dikutip Daily Mail.
Richards juga menjelaskan bahwa beberapa kucing dapat mentolerir jika digendong dalam ransel. Namun, gerakan punggung tidak dapat diprediksi, sehingga kucing sering kali takut terhadap gerakan.
Jadi tas tidak memiliki cukup ventilasi atau ruang. Kondisi ini, kata Richards, membuat kucing merasa sesak dan tidak nyaman.
Selain itu, bagian samping tas yang transparan atau jendela yang besar juga membuat kucing tidak punya pilihan untuk bersembunyi ketika merasa cemas. Hal ini membuat mereka merasa lemas dan terbuka, kata Richards lagi.
Richards menekankan bahwa kucing lebih suka berada di ruang terbuka dan sudah mengenalnya.
“Kucing lebih suka berkeliaran bebas di lingkungan yang akrab dan berkembang ketika mereka punya pilihan ke mana mereka pergi dan berinteraksi dengan apa,” kata Richards.
Selain itu, tasnya juga terlalu kecil dan sangat membatasi pergerakan hewan di dalamnya.