JAKARTA – Milisi Ukraina menggunakan teknologi drone untuk bertahan melawan pasukan Rusia yang jumlahnya sangat besar. Salah satu metodenya menggunakan drone pengintai kecil atau robot anjing.
Pada Kamis (8/8/2024), Essanews melaporkan bahwa pasukan Ukraina sangat bergantung pada drone untuk mengimbangi kurangnya peralatan modern, terutama yang ditujukan untuk melawan unit elit seperti Kraken. Unit-unit ini dilengkapi dengan drone mikro bergaya “Black Hornet” yang memungkinkan mereka memeriksa area tersebut. Perangkat ini sangat berguna dalam pertempuran di perkotaan.
Prajurit unit lain, misalnya Brigade Mekanik Independen ke-28, menggunakan anjing robot Unitree Go2 Tiongkok untuk tujuan serupa. Robot anjing Unitree Go2 tersedia di platform penjualan dengan harga $3.000 atau Rp 48 juta.
Drone dan robot sangat populer sebagai bahan dasar pengujian berbagai jenis peralatan militer. Rusia, misalnya, bereksperimen mempersenjatai robot dengan senapan keluarga AK atau peluncur granat anti-tank di pameran Armija-2022. Penemuan menarik lainnya yang berbasis robot anjing adalah Thermonator, penyembur api dari Amerika Serikat.
Unitree Go2 diyakini memiliki keunggulan besar dibandingkan drone klasik seperti DJI Mavic yang nyaris senyap. Spesifikasi ini memungkinkan pengintaian rahasia terhadap posisi musuh untuk menemukan arah serangan yang menguntungkan.
Anjing robot Unitree Go2 memiliki berat sekitar 16 kg dan baterai standar 8000 mAh memungkinkan pengoperasian maksimal dua jam, sehingga baterai tambahan mungkin diperlukan.
Inti dari robot anjing adalah prosesor delapan inti yang tidak ditentukan, yang kesadaran situasionalnya ditingkatkan oleh kamera siang hari beresolusi tinggi dan lidar dengan akurasi pengukuran 0,2 inci, memungkinkan robot melintasi medan yang tidak rata.