September 21, 2024
Erebus, Gunung Berapi Aktif di Antartika Mengeluarkan Emas Setiap Hari

Erebus, Gunung Berapi Aktif di Antartika Mengeluarkan Emas Setiap Hari

0 0
Read Time:2 Minute, 8 Second

harfam.co.id, JAKARTA — Baru-baru ini para ilmuwan menemukan Gunung Erebus, gunung berapi paling aktif di Antartika, setiap hari mengeluarkan partikel emas bersama gas vulkanik. Gunung Erebus, gunung berapi aktif, terlihat memuntahkan emas dan puing-puing. Faktanya, penemuan ini pertama kali diumumkan pada tahun 1991 oleh ahli geologi Amerika.

Namun penemuan baru ini bertepatan dengan data tahun 1991 tentang limbah emas yang dikeluarkan dari gunung berapi. Dulu dan sekarang, para peneliti telah menemukan partikel emas dalam gas vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung berapi dan salju di sekitarnya.

Para ilmuwan memperkirakan produksi emas harian adalah 2,8 ons (80 gram), serupa dengan yang ditemukan pada tahun 1991.

Philip Kyle dari New Mexico Institute of Mining and Technology di Socorro menjelaskan, endapan emas berasal dari batuan vulkanik.

Ketika lava memuntahkan udara panas dari gunung setinggi 3.794 meter (12.448 kaki), ia membawa sebagian partikel emas ke udara.

Gunung Erebus mengeluarkan serpihan emas antara “0,1 dan 20 mikrometer” di udara vulkanik dan “60 mikrometer” di salju sekitarnya.

Gunung berapi ini merupakan salah satu dari 138 gunung berapi aktif di Antartika. Menurut Geo News, gunung berapi yang terkait dengan Deception Island adalah salah satu dari dua gunung berapi paling aktif di wilayah tersebut, memuntahkan debu emas senilai $6,000 per hari.

Deposit emas vulkanik di Pulau Ross, Antartika, tampaknya berasal dari batuan vulkanik. Para ahli telah menemukan bahwa emisi gas panas selama aktivitas gunung berapi membawa partikel emas ke udara.

Gunung Erebus juga penting karena tragedi tahun 1979 ketika New Zealand Air 901 jatuh miring, menewaskan seluruh penumpang dan awak.

Observatorium Bumi NASA melaporkan bahwa debu logam mulia telah terdeteksi 621 mil dari letusan paling selatan di Erebus. Tingginya 12.448 kaki (3.794 meter) dan merupakan bagian dari gunung berapi.

Menurut Interesting Engineering, NASA secara berkala mengeluarkan udara dan uap, dan sesekali meluncurkan roket (bom).

Conor Bacon dari Lamont-Doherty Earth Observatory di Universitas Columbia di New York mengatakan gunung berapi tersebut terus meletus sejak tahun 1972.

Bacon mengatakan bahwa salah satu lapisan puncak Erebus diketahui mengandung danau darah. “Jarang sekali karena harus sangat spesifik agar permukaannya tidak mengering,” ujarnya.

Karena kurangnya pemahaman tentang struktur vulkanik di Antartika, sulit untuk memahami peristiwa yang dapat mengaktifkan ratusan gunung es.

Menurut Geo News, Bacon mengatakan Erebus dan Deception Island memiliki instrumen pemantauan yang terbatas, yang utama adalah seismometer untuk mendeteksi gempa bumi yang terkait dengan aktivitas gunung berapi.

“Seiring berjalannya waktu, para peneliti akan mengerahkan beragam instrumen untuk melakukan studi independen. Namun ini merupakan tantangan yang sangat besar dibandingkan dengan banyak gunung berapi di belahan dunia lain,” ujarnya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link