JAKARTA – Fakultas Kedokteran Undip membentuk kelompok kerja bersama RS Dokter Kariadi. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki dan mengevaluasi sistem pendidikan yang terintegrasi dalam pelayanan rumah sakit.
“Kami memahami bahwa diperlukan integrasi yang lebih baik. Pembentukan kelompok kerja ini dengan FK RSDK adalah untuk mempersiapkan dan mengambil langkah-langkah teknis untuk menyelesaikan program studi anestesi,” kata Yan Wisnu Prajo, Dekan FK Universitas Diponegoro (Undip) di sela-sela acara. siaran pers tersebut, Minggu (25/8/2024).
Baca juga: Bunuh Diri Mahasiswa Kedokteran di Undipe, Kemenkes Kirim Tim Investigasi
Selain itu, tambahnya, juga sedang disusun perencanaan solusi anestesi yang diharapkan dapat menjadi model bagi program studi lain di Fakultas Kedokteran.
Pembentukan satgas ini berbarengan dengan meninggalnya salah satu mahasiswa Anestesi Undip yang menderita PPDS di RSUD Kariad.
Yan menambahkan, pihaknya kini sudah mulai melakukan komunikasi intensif dengan keluarga almarhum. Kamis malam (22 Agustus 2024), pimpinan Fakultas Kedokteran mengunjungi keluarga Tegale dan sekaligus berziarah ke makam almarhum.
Baca Juga: Viral Dokter Muda FK Undip Bunuh Diri, Netizen: Beban Kerja 18 Jam ke PPDS
– Alhamdulillah, pemahaman yang sama terjadi antara kami dan keluarga. “Sejauh ini komunikasi dengan pihak keluarga sangat baik,” ujarnya.
Sementara itu, Pejabat Komunikasi Algooth Putranto menilai, tindakan cepat FK Undip yang membuka diri kepada berbagai pihak untuk membantu proses investigasi meninggalnya dr Aulia Risma Lestar yang tengah mendalami PPDS anestesi sangat tepat.
“Dalam krisis komunikasi, tindakan cepat dan transparansi mutlak diperlukan. Dalam situasi krisis seperti ini, tidak perlu menutup diri dengan publik. Semuanya harus transparan dan jujur,” kata Algooth.