harfam.co.id, Jakarta – Pengguna Waze memiliki kontribusi tambahan terkait penyimpanan data lalu lintas di aplikasi, seperti laporan lokasi berbahaya seperti kecelakaan, lampu lalu lintas rusak, alat pengukur kecepatan, atau kemacetan lalu lintas.
Aplikasi peta ini dapat menggunakan data tersebut untuk memberikan peringatan kepada pengemudi, sehingga membuat jalan lebih dapat diprediksi dan lebih aman. Waze juga dapat menyorot lokasi mobil polisi di peta.
Google Maps juga menyertakan sistem pelaporan lalu lintas yang ditentukan pengguna, namun tidak seperti Waze dan hanya tersedia di area tertentu.
Pengguna di Bengaluru, India, baru-baru ini menemukan cara untuk mengubah Google Maps agar terlihat seperti Waze menggunakan landmark. Demikian dikutip dari Autoevolution, Kamis (11/7/2024).
Pemilik akun X @kiraataka_2 mengumumkan bahwa banyak pengguna lokal yang mulai menambahkan landmark baru ke Google Maps khusus untuk menandai lokasi di mana pengguna dapat melihat mobil polisi.
FYI, landmark atau bangunan terkenal dapat dengan mudah ditambahkan ke Google Maps menggunakan opsi “Tambahkan Tempat yang Hilang” di aplikasi.
Seseorang yang mengetik “Polisi irthare, Nodkond hogi” di Google Maps Bengaluru dapat melihat semua lokasi di mana polisi biasanya memarkir kendaraannya dan memberikan tiket kepada pengatur lalu lintas. Ungkapan tersebut diterjemahkan menjadi “Hati-hati terhadap polisi!”
Pengguna Google Maps di Bengaluru telah menambahkan lebih dari 10 lokasi serupa ke dalam peta, dan jumlah tersebut terus bertambah, terutama seiring dengan semakin dikenalnya praktik tersebut. Namun, Google telah menghapus pin peta tersebut.
Waze akan menjadi cara yang lebih mudah untuk memperingatkan keberadaan polisi di pinggir jalan.
Namun, mengingat Google Maps adalah aplikasi navigasi paling populer di wilayah tersebut, mencari cara untuk memperingatkan orang lain tentang mobil polisi belakangan ini menjadi prioritas warga.
Ada dua informasi menarik yang perlu diperhatikan mengenai hal ini. Pertama, laba-laba peta tidak menjamin bahwa polisi akan selalu ditemukan di lokasi yang sama, karena mereka dapat dengan mudah berpindah ke lokasi yang tidak ditandai di Google Maps.
Seperti halnya pengguna, petugas polisi dapat mengakses Google Maps dan memeriksa lokasi yang ditandai, sehingga mereka dapat berpindah ke area baru untuk menangkap pelanggar lalu lintas dengan lebih efektif.
Kedua, praktik ini setidaknya sama kontroversialnya dengan pelaporan polisi di Waze.
Jika pelanggar melihat lokasi polisi di peta, melalui laporan lalu lintas, atau melalui pin di peta, mereka dapat menghindari lokasi tersebut dengan memilih jalur alternatif.
Polisi di Amerika Serikat memperingatkan bahwa memperingatkan orang lain mengenai lokasi penegakan hukum dapat membantu penjahat berbahaya menghindari pos pemeriksaan dan pada akhirnya menghindari polisi.
Google sejauh ini bungkam mengenai ‘ide cemerlang’ penandaan polisi di Google Maps. Jadi, kita tunggu saja kapan Google buka suara dan segera mengambil langkah untuk membersihkan peta.